Tahunini festival akan diselenggarakan di tanggal 16 hingga 17 Agustus 2019, informasi dan tata cara untuk turut serta menjadi partisipan baik itu musisi atau tuan rumah sudah dibuka. Mereka menyarankan untuk yang ingin jadi tuan rumah harus tahu kapan dan siapa yang akan tampil di rumahnya nanti, begitu juga sebaliknya. Jakarta ANTARA - Indonesia pada tahun 2019 tak hanya kedatangan musisi mancanegara yang mengadakan konser tunggal. Berbagai festival musik dengan variasi genre hingga konsep pun ikut meramaikan geliat penggemar musik di Tanah Air. Selain bervariasi, festival musik juga biasanya dihelat lebih dari satu hari dengan pengisi acara yang berbeda, bahkan membawa musisi genre tertentu yang cukup jarang, seperti indie-alternative. Diawali dengan festival musik hutan LaLaLa Festival pada Februari, hingga dentuman keras dari Djakarta Warehouse Project DWP pada Desember, berikut daftar festival musik internasional di Indonesia sepanjang 2019. LaLaLa Festival, 23 Februari 2019 LaLaLa Festival menjadi pembuka rangkaian festival musik di Indonesia. International Forest Music Festival itu dihelat pada 23 Februari 2019 di Orchid Forest Cikole, Bandung, Jawa Barat. Festival musik outdoor tahunan mulai 2016 itu menampilkan Honne, Jeremy Passion, Crush, Sheila On 7, Fourtwnty, sampai Ardhito Pramono. Baca juga Tiket perdana Lalala Fest ludes meski "line up" belum diumumkan Java Jazz, 1-3 Maret 2019 Pagelaran musik tahunan Java Jazz 2019 digelar selama 3 hari berturut-turut, yakni tanggal 1-3 Maret 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Java Jazz tahun ini diramaikan oleh musisi jazz kenamaan dalam maupun luar negeri. Beberapa musisi jazz mancanegara yang tampil antara lain Raveena, hingga band legendaris TOTO. Penyanyi-penyanyi Indonesia seperti Afgan, Andien, Yura Yunita, Isyana Sarasvati, hingga Kahitna juga ikut meramaikan salah satu festival musik jazz tahunan terbesar di Indonesia itu. Penampilan Band Toto asal Los Angeles dalam ajang BNI Java Jazz Festival 2019 di Jakarta, Minggu 3/3/2019.ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/ama Baca juga TOTO tutup pertunjukan istimewa Java Jazz 2019 Baca juga Tinggalkan Java Jazz, Michael Manson ingin lagi rasakan macet Jakarta We The Fest, 19-21 Juli 2019 Acara yang telah digelar sejak tahun 2014 ini bisa dibilang selalu dinantikan penikmat musik milenial Indonesia tiap tahunnya. We The Fest WTF menghadirkan musisi lokal dan internasional dengan variasi genre musik. Tahun ini, WTF kembali digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat selama tiga hari pada 19-22 Juli 2019. Sederet bintang tamu kekinian yang meramaikan festival tersebut antara lain Joji, Anne Marie, Alvvays, Cigarettes After Sex, dan Troye Sivan. Hodgepodge Superfest, 31 Agustus-1 September 2019 Bulan selanjutnya, terdapat Hodgepodge Superfest yang digelar di Allianz Ecopark, Ancol, Jakarta pada 31 Agustus-1 September 2019. Pagelaran musik ini bertemakan music, art, and technology, dan dimeriahkan oleh Prophets of Rage, Snow Partol, Phony Ppl, dan The Japanese. Hodgepodge juga menjadi panggung terakhir bagi trio GAC sebelum vakum demi mengejar karir solo masing-masing. Grup musik Maliq & D'Essentials tampil di Road to Soundrenaline Surabaya, Kamis 22/8/2019 Antara Jatim/Naufal Ammar Soundrenaline, 7-8 September 2019 Soundrenaline 2019 diadakan selama dua hari pada 7-8 September 2019 di Garuda Wisnu Kencana GWK, Bali. Acara musik tahunan ini menampilkan band asal Inggris Suede dan Primal Scream, serta beberapa musisi lokal seperti RAN, Pamungkas, Steven n Coconuttrez, hingga Shaggy Dog. Baca juga Band Britpop 1990an Suede akan hadir di Soundrenalin 2019 Baca juga "Soundrenalin" Ajang Kreativitas Musisi Indonesia GUDFEST, 2-3 November 2019 Tahun pertama GUDFEST menampilkan sejumlah penyanyi dan grup internasional seperti New Hope Club, Fur, solois R&B asal Korea Selatan Zion T, dan grup K-pop iKON. Sementara penampil dari Indonesia antara lain Pamungkas, Club 80s, dan lainnya, di komplek Istora Senayan, Jakarta pada 2-3 November 2019. SHVR, 6-7 September 2019 SHVR Ground Festival SGF, festival musik bagi pecinta EDM, dihelat pada 6-7 September 2019 di ICE BSD, Tangerang. Sejumlah musisi internasional dan lokal meramaikan gelaran musik tersebut, di antaranya Afrojack, Cold Blue, Hailee Steinfeld, dan Jeremy Zucker. The '90s Festival, 23-24 November 2019 Acara yang dihelat di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta pada 23-24 November 2019 itu diisi oleh sejumlah musisi luar negeri yang populer bagi generasi 90-an. Ada Hanson, Aqua, Michael Learn To Rock, dan Vertical Horizon. Sementara dari dalam negeri, deretan musisi yang populer di era 1990-an seperti Kla Project, God Bless, Naif, Potret, P Project, Iwa K, Arwana, Tipe-X, Dr PM, Gigi, sampai Sheila On 7. MLTR saat tampil di The 90s Festival, Jakarta, Minggu 24/11/2019. ANTARA/Yogi Rachman Baca juga Lagu sendu MLTR tuntaskan nostalgia penonton Festival 90an Baca juga Festival 90an, Vertical Horizon sapa penonton "Assalamualaikum" Joyland Festival, 7-8 Desember 2019 Setelah absen beberapa tahun, festival musik Joyland kembali digelar tahun ini. Acara itu digelar di Lapangan Panahan, Senayan selama dua hari, yakni 7-8 Desember 2019. Anna of the North, Hatchie, Frankie Cosmos, dan Yves Tumor merupakan beberapa musikus mancanegara yang memeriahkan panggung Joyland Festival kali ini. Selain itu, pengisi acara dari dalam negeri antara lainNaif, Eva Celia, Washed Out, Frankie Cosmos hingga The Adams. Djakarta Warehouse Project, 13-15 Desember 2019 Suasana dari festival musik Djakarta Warehouse Project DWP 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu 15/12/2019. DWP 2019 menampilkan 69 musisi dari berbagai sub-gendre musik elektronik antara lain, Martin Garrix, Blasterjaxx, Bassjackers, Markus Schulz dan Yellow Claw. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc. Akhir tahun ini ditutup dengan festival musik EDM besar lainnya, Djakarta Warehouse Project DWP pada 13-15 Desember 2019. Sejak perhelatan pertamanya pada 2008,DWP terus membawa sejumlah DJ yang tengah naik daun setiap tahunnya. Dan tahun ini, Martin Garrix, Disclosure, Skrillex, R3HAB, sampai Calvin Harris menjadi pengisi acara di festival itu. Baca juga Festival pencinta musik hip-hop pertemukan musisi Indonesia dan Korea Baca juga Tampil di DWP 2019, Calvin Harris obati rindu penggemar Indonesia Baca juga Martin Solvieg sebut Indonesia selalu ada dalam ingatannyaEditor Maria Rosari Dwi Putri COPYRIGHT © ANTARA 2019

Talkshowdan bazar produk halal juga akan meramaikan Bandung City Run Festival 2019. kumparanNEWS. Masuk. Buat Tulisan

– Malam sudah larut saat kabut tipis mulai menyelimuti dataran tinggi Dieng. Suhu udara pun perlahan turun hingga menyentuh angka dua derajat celsius. Akan tetapi, di tengah dinginnya udara yang menusuk tulang itu, sebuah aktivitas justru menggeliat. Di ketinggian 2093 mdpl, area Candi Arjuna justru penuh oleh kerumunan Atas Awan. Itulah tujuan para pendaki tersebut hingga rela menembus dinginnya suhu udara Dieng. Berbekal jaket dan sarung tangan tebal, mereka antusias menyambut penampilan setiap musisi yang hadir. Jazz Atas Awan merupakan bagian dari Dieng Culture Festival yang rutin diakan setiap tahunnya. Selama tiga hari penonton dimanjakan dengan penampilan musisi-musisi tanah air. Tak hanya itu, dipenghujung acara penonton juga disuguhkan penampilan Sendratari Anak Gembel, festival lampion, dan festival kembang api. Selain di Dieng, Indonesia memiliki banyak festival musik di alam terbuka di daerah lain. Mirip seperti Jazz Atas Awan, festival-festival musik tersebut juga memadukan unsur musik dan keindahan alam. Berikut telah merangkum beberapa di antaranya. Jazz Gunung Nama Jazz Gunung tidak bisa dilepaskan ketika berbicara soal festival musik alam terbuka di Indonesia. Festival yang diadakan di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur ini merupakan salah satu pionir berkembangnya festival serupa di Indonesia, yang diselenggarakan sejak 2009. Festival musik jazz tersebut diprakarsai oleh Sigit Pramono, Butet Kertaradjasa, dan Djaduk Ferianto. Tujuannya untuk meningkatkan apresiasi masyarakat akan seni dan budaya jazz, khususnya jazz etnik. Sebuah amphitheater beratap langit dengan alam Gunung Bromo sebagai latarnya menjadi tempat digelarnya Jazz Gunung. Perpaduan antara musik jazz, alam pegunungan, dan manusia menciptakan perpaduan yang harmonis dan syahdu. Prambanan Jazz Festival Kalau dua festival musik jazz sebelumnya digelar di dataran tinggi, Prambanan Jazz Festival tampil cukup berbeda. Sama-sama mengusung musik jazz, tapi festival yang satu ini menjadikan candi sebagai latarnya. Ya, sesuai namanya, di sini penonton dapat menikmati musik dengan latar belakang kemegahan Candi Prambanan di malam hari. Di sini kedua mata dan telinga penonton akan dimanjakan dengan eksotisme Candi Prambanan yang dipadu dengan karya musik berkelas dunia. SHUTTERSTOCK Ilustrasi festival musik Uniknya, di festival ini penonton dapat menyaksikan kolaborasi serta penampilan tak biasa dari para musisi yang mungkin tidak bisa disaksikan di tempat lain. Salah satunya, pada 2018 lalu boyband asal Irlandia, Boyzone, khusus tampil dengan personil lengkap. Lalala FestBerikutnya ada festival musik yang diselenggarakan di tengah rimbunnya hutan pinus Bandung, Jawa Barat, yakni Lalala Fest. Festival ini menjadi salah satu festival musik hutan bertaraf internasional pertama dan terbesar di Indonesia. Rimbunnya hutan pinus, udara sejuk, serta lampu-lampu temaram membuat suasana festival begitu berbeda. Karena diselenggarakan di tengah hutan pinus saat malam hari, pengunjung yang datang disarankan memakai baju hangat dan alas kaki yang nyaman. Lalala Fest sendiri merupakan festival musik lintas genre yang pertama kali diselenggarakan pada 2016 di hutan Cikole, Bandung. Namun, di 2018 lokasi acara dipindahkan ke Orchid Forest. Beberapa musisi internasional yang pernah tampil di antaranya, Honne, Crush, dan The Internet. Nah, kalau Anda berkesempatan untuk menonton salah satu festival tersebut jangan lupa untuk mengabadikan setiap momennya. Namun, karena festival-festival tersebut diselenggarakan pada malam hari, membuat fotografi jadi cukup sulit karena minimnya cahaya. Hasil foto pun bisa kurang maksimal kalau tidak didukung dengan peralatan mumpuni, seperti kamera profesional. Sayangnya, ada beberapa festival musik yang melarang penonton membawa kamera profesional. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan kamera smartphone yang dibekali dengan fitur night mode, seperti Oppo F11 Pro. Dok. Oppo Hasil foto potret dengan fitur Ultra Night Mode dan Color Mapping Oppo F11 Pro Smartphone rilisan terbaru dari Oppo ini ditenagai oleh fitur Ultra Night Mode dan Color Mapping. Teknologi tersebut memanfaatkan kecerdasan buatan dan pengurangan multi-frame noise, memperoleh stabilisasi genggam, yang dikombinasikan untuk memungkinkan pengguna menangkap tingkat pencahayaan. Saat pengguna mengambil potret di malam hari, sistem dalam Ultra Night Mode akan mampu membedakan objek foto dengan latar belakang, menghasilkan fokus pada wajah, dan menyesuaikan warna kulit untuk menghidupkan efek foto secara keseluruhan. Dengan dukungan kamera 48 MP, pengguna dapat menangkap foto portrait malam hari yang tajam dan menakjubkan dengan mudah. Mode ini juga dapat secara cerdas mengurangi noise, menekan highlight, meningkatkan jangkauan dinamis, dan kecerahan pada area gelap untuk membuat pemotretan malam hari lebih terang dan jelas. Tak hanya itu, smartphone dengan kapasitas baterai mAh ini juga dibekali dengan teknologi unggulan VOOC Flash Charge Fitur ini menjadikan durasi pengisian baterai hingga penuh menjadi 20 menit lebih cepat dibandingkan Vooc Flash Charge. Pengisian daya dari nol hingga 100 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit. Saat ini, kesempatan pre-order F11 Pro tersebut juga sudah dibuka sejak 14 hingga 22 Maret 2019. Jadi, kegiatan menonton festival musik alam terbuka di malam hari bisa lebih lengkap dengan momen yang terabadikan lewat foto yang terang dan jelas. Anda juga tidak perlu khawatir menghabiskan banyak waktu untuk mengisi daya baterai ponsel.
HariMusik Sedunia (World Music Day) atau disebut juga La Fête de la Musique merupakan festival musik yang dirayakan setiap tanggal 21 Juni untuk menghormati musisi di seluruh dunia. Hari Musik Sedunia digagas pertama kali oleh seorang pemusik bernama Joel Cohen asal Amerika, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Maurice Fleuret sehingga
EnjoyLaLaLa Festival to the fullest with keep this in mind: 1. LaLaLa Festival is a Forest Music Festival, so: a. Visitors are expected to be in good health to join LaLaLa Festival as the venue is very large and require hikes. People with physical disabilities, pregnant women, and children under 12 years old are not recommended to join LaLaLa
PemkotBandung bakal menggelar Asia Africa Festival (AAF) 2019 di Jalan Asia Afrika dari Simpang Empat Asia Afrika-Tamblong hingga Persimpangan Asia Afrika-Otto
BandKotak tampil pada panggung Jakarta Muharram Festival 2019 di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta Sabtu 31 Agustus 2019 malam Pada acara ini Band Kotak mampu menghibur pengunjung lewat lagulagu yang dibawakannya Foto OkezoneArif Julianto - 58613 - foto 0 - okezone Foto

Itwill be made bigger, better, more fun and definitely with a lot more to offer! . So, we are so proud to invite you to come and enjoy everything we have prepared for you. It will be amazing and unforgettable. Save the date! Now Playing Festival will be held on Sunday, 22 December 2019 in Lapangan Pussenif Bandung.

KepalaDinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari menyatakan, Asia Afrika Festival (AAF) pada 2019 ini akan menjadi gerbang Kota Bandung menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Experience Festival (WEF) 2020. Gelaran WEF merupakan agenda rutin pagelaran budaya yang melibatkan lebih dari 70 negara. QMzLRp.
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/77
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/228
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/253
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/38
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/398
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/65
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/300
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/232
  • festival musik bandung 2019