Silabusini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya.. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip

Membuat Es Krim Dengan Cara Sistem Koloid Es krim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan udara. Sel-sel udara yang ada berperanan untuk memberikan texture lembut pada es krim tersebut. Tanpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu dingin dan terlalu berlemak. Es krim tidak lain berupa busa gas yang terdispersi dalam cairan yang diawetkan dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat dengan mikroskop akan tampak ada lima komponen penyusun, yaitu krim, skim, air, gula, dan stabilizer. Kadar air dalam es krim antara 60-62%, jika air terlalu banyak maka es krim menjadi kasar, jika air terlalu sedikit maka es krim akan menjadi terlalu padat. Untuk bisa creamy, 60-62% itu sudah ukuran yang teruji. Dengan demikian maka kadar bahan kering adalah 38-40%. Es krim dengan kandungan udara lebih banyak akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak dimakan. Bahan penstabil dalam pembuatan es krim merupakan koloid hidrofilik yang dapat menurunkan konsentrasi air bebas dengan menyerap air tersebut sehingga akan mengurangi kristalisasi es, memperkecil kristal es, dan dapat meningkatkan kehalusan tekstur. Jenis-jenis penstabil yang biasa digunakan dalam frozen dessert terbagi menjadi beberapa kategori yaitu a protein misalnya gelatin, b plant exudates misalnya arabic, ghatti, karaya, dan tragacant ums, c sed gums misalnya locust carob bean, guar, dan psyllium, d microbial gums misalnya xanthan, e seaweed extract misalnya agar, alginat, dan karagenan, f pectin misalnya low dan high methoxyl, g selulosa misalnya Carboxy Methyl Cellulose CMC, dan lain-lain. Membuat ice cream menggunakan metode kondensasi Pembuatan koloid sol dengan metode ini pada umumnya dilakukan dengan cara kimia dekomposisi rangkap, hidrolisis, dan redoks atau dengan penggatian pelarut. Cara kimia tersebut bekerja dengan menggabungkan partikel-partikel larutan atom, ion, atau molekul menjadi pertikel-partikel berukuran dan kandungan es krim Es krim tidak lain berupa busa gas yang terdispersi dalam cairan yang diawetkan dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat dengan mikroskop akan tampak ada empat komponen penyusun, yaitu padatan globula lemak susu, udara yang ukurannya tidak lebih besar dari 0,1 mm, kristal-kristal kecil es, dan air yang melarutkan gula, garam, dan protein susu Gambar 1. Berbagai standar produk makanan di dunia membolehkan penggelembungan campuran es krim dengan udara sampai volumenya menjadi dua kalinya disebut dengan maksimum 100 persen overrun. Es krim dengan kandungan udara lebih banyak akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak dimakan. Bila kandungan lemak susu terlalu rendah, akan membuat es lebih besar dan teksturnya lebih kasar serta terasa lebih dingin. Emulsifier dan stabilisator dapat menutupi sifat-sifat buruk yang diakibatkan kurangnya lemak susu dan dapat memberi rasa lengket. Peran emulsifier Metode sederhana pengadukan dan pendinginan secara serempak ini ternyata menimbulkan masalah lain. Krim pada dasarnya terdiri atas globula kecil lemak yang tersuspensi dalam air. Globula-globula ini tidak saling bergabung sebab masing-masing dikelilingi membran protein yang menarik air, dan airnya membuat masing-masing globula tetap menjauh. Pengadukan akan merusak membran protein yang membuat globula lemak tadi kemudian dapat saling mendekat. Akibatnya, krim akan naik ke permukaan. Hal seperti ini diinginkan bila yang akan dibuat adalah mentega atau minyak, tetapi jelas tidak diinginkan bila yang akan dibuat es krim. Penyelesaian sederhananya adalah dengan menambahkan emulsifier pada campuran. Molekul emulsifier akan menggantikan membran protein, satu ujung molekulnya akan melarut di air, sedangkan ujung satunya akan melarut di lemak. Lecitin, molekul yang terdapat dalam kuning telur, adalah contoh emulsifier sederhana. Oleh karena itu, salah satu bahan pembuat es krim adalah kuning telur. Selain itu, dapat digunakan mono- atau di-gliserida atau polisorbat yang dapat mendispersikan globula lemak dengan lebih efektif. 2. Tujuan l Mengaplikasikan prinsip koloid dalam pembuatan es krim l Mengetahui cara membuat es krim dengan cara yang sederhana 3. Bahan • 500 cc susu segar • 200 gr gula pasir • 2 buah avokad yg sedang besarnya • 20 gr maizena, larutkan dengan sedikit air • 2 sdt kopi instan, cairkan dengan 3 sdm air panas Cara kerja Air susu dan vanili dipanaskan di atas api sampai mendidih. Sementara itu, telur ayam dikocok dengan gula sampai putih berbusa, lalu tuangi satu cangkir air susu panas terus diaduk sampai homogen. Campuran pada 2 kemudian dituangkan dalam sisa susu yang masih panas, terus diletakkan di atas api sambil diaduk-aduk sampai menjadi adonan yang kental, lalu lekas diangkat dari api, jangan ditunggu hingga mendidih. Adonan yang telah diangkat dari api, kalau perlu ditambah zat warna kuning, lalu biarkan dingin sambil kadang-kadang diaduk. Adonan es yang telah dingin dimasukkan dalam tempat yang terbuat dari aluminium, lalu dimasukkan dalam freezer pendingin, kemudian lemari es ditutup. Tiap setengah jam adonan es harus diaduk merata supaya esnya tidak kasar, kalau ada mixer, adonan yang mulai mengental diaduk dengan mixer sampai merata, kemudian dimasukkan lagi dalam freezer.

Dalamistilah kimia, es krim merupakan contoh sistem koloid kompleks. Dalam istilah kimia, es krim merupakan contoh sistem koloid kompleks. cara membuat es krim; TERPOPULER. 5 Tips Hadapi Cuaca Panas Ekstrem. Masih ada tujuh jenazah, dua perempuan dan lima laki-laki di RS Polri Kramat Jati.

Es krim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan udara. Sel-sel udara yang ada berperanan untuk memberikan texture lembut pada es krim tersebut. Tanpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu dingin dan terlalu berlemak. Es krim tidak lain berupa busa gas yang terdispersi dalam cairan yang diawetkan dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat dengan mikroskop akan tampak ada lima komponen penyusun, yaitu krim, skim, air, gula, dan stabilizer. Kadar air dalam es krim antara 60-62%, jika air terlalu banyak maka es krim menjadi kasar, jika air terlalu sedikit maka es krim akan menjadi terlalu padat. Untuk bisa creamy, 60-62% itu sudah ukuran yang teruji. Dengan demikian maka kadar bahan kering adalah 38-40%. Es krim dengan kandungan udara lebih banyak akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak dimakan. Bahan penstabil dalam pembuatan es krim merupakan koloid hidrofilik yang dapat menurunkan konsentrasi air bebas dengan menyerap air tersebut sehingga akan mengurangi kristalisasi es, memperkecil kristal es, dan dapat meningkatkan kehalusan tekstur. Jenis-jenis penstabil yang biasa digunakan dalam frozen dessert terbagi menjadi beberapa kategori yaitu a protein misalnya gelatin, b plant exudates misalnya arabic, ghatti, karaya, dan tragacant ums, c sed gums misalnya locust carob bean, guar, dan psyllium, d microbial gums misalnya xanthan, e seaweed extract misalnya agar, alginat, dan karagenan, f pectin misalnya low dan high methoxyl, g selulosa misalnya Carboxy Methyl Cellulose CMC, dan lain-lain. Membuat ice cream menggunakan metode kondensasi Pembuatan koloid sol dengan metode ini pada umumnya dilakukan dengan cara kimia dekomposisi rangkap, hidrolisis, dan redoks atau dengan penggatian pelarut. Cara kimia tersebut bekerja dengan menggabungkan partikel-partikel larutan atom, ion, atau molekul menjadi pertikel-partikel berukuran koloid.
OreoSesuai Selera F. Cara Kerja : 1. siapkan alat dan bahan f 2. panaskan 2 gelas susu cair hingga mendidih, kemudian masukkan susu kental dan larutan tepung maizena aduk sampai merata, kemudian matikan kompor. 3. masukkan putih telur, vanili, dan gula pasir kedalam wadah kemudian mixer sampai menjadi krim kocok. 4.
ES KRIM Es krim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan udara. Sengkeran-interniran gegana nan terserah berperanan lakukan menyerahkan tekture lembut pada es krim tersebut. Tanpa adanya gegana, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu dingin dan plus bergajih. Es krim dengan rahim udara lebih banyak akan terasa kian cair dan lebih hangat sehingga tidak eco dimakan. Walaupun es krim tertumbuk pandangan andai wujud yang padu, bila dilihat dengan mikroskop akan tampak ada lima onderdil penyusun, merupakan krim, skim, air, sukrosa, dan stabilizer. Bilangan air dalam es krim antara 60-62%, jika air terlalu banyak maka es krim menjadi agresif, jika air terlalu terbatas maka es krim akan menjadi sesak padat. Untuk boleh creamy, 60-62% itu sudah matra yang teruji. Dengan demikian maka garis hidup bahan kering yaitu 38-40%. Internal pembuatan es krim terjadi 2 proses koloid, yaitu 1. Emulsi enceran Emulsi cair yaitu dimana satu zat hancuran terdispersi privat zat cair. Hal ini dibuktikan yaitu pencampuran lemak dengan air. Kandungan lemak dan air yang terkandung intern susu. 2. Pelembungan cair Ruap larutan adalah dimana suatu gas terdispersi internal zat cair. Peristiwa ini dibuktikan dengan pencampuran krim hasil pencampuran telur dan gula nan menghasilkan busa dan mencampurkan campuran tersebut kedalam zat cair yang berupa buah dada. Pembuatan es krim termasuk kedalam pembuatan produk koloid secara dispersi. Cara dispersi yakni dengan mengingkari atom-partikel kasar yang terdapat dalam sukrosa dan krim menjadi molekul koloid. Pembuatan es krim tepatnya dibuat dengan dispersi mekanik adalah dengan menggunakan mixer. Objek-target yang digunakan kerumahtanggaan pembuatan es krim adalah legit tetek, padatan susu tanpa lemak, sukrosa, alamat penstabil, emulsifier, flavor, dan total padatan. Lemak susu adalah bahan utama pembuat es krim. Legit susu mampu memberikan flavor nan kaya, sahaja tidak memberikan efek penerjunan bintik beku karena tidak larut serta membidik memperlambat lampias whipping pembusaan. Pertambahan kadar lemak bisa mencegah pembentukan batu belanda es yang raksasa sejauh proses pengentalan es krim. Padatan susu tanpa lemak susu skim memiliki komponen utama laktosa, protein, dan mineral. Laktosa menyerahkan rasa manis dan mempertahankan palatabilitas es krim. Zat putih telur meningkatkan kredit gizi, meningkatkan viskositas dan resistensi pelelehan, menaruh titik beku, menyerap sebagian air dalam adukan sehingga diperoleh tekstur yang lumat. Target enggak yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah sukrosa. Sukrosa digunakan sebagai sumur karbohidrat. Gula ibarat pemanis makanan sering digunakan dan berbimbing dengan rasa lezat serat disukai. Fungsi terdahulu sukrosa yakni mempertinggi citarasa sehingga bisa meningkatkan penerimaan konsumen. Konsentrasi sukrosa yang sesak janjang dapat menutupi citarasa yang diinginkan, cuma bila adv minim akan terasa dingin. Selain itu penambahan gula boleh meningkatkan kekentalan dan memperbaiki tekstur. Bahan penstabil dalam pembuatan es krim yakni koloid hidrofilik yang dapat mengedrop konsentrasi air bebas dengan menyerap air tersebut sehingga akan mengurangi kristalisasi es, memperkecil intan imitasi es, dan dapat meningkatkan kehalusan tekstur. Jenis-jenis penstabil nan seremonial digunakan dalam frozen dessert terbagi menjadi beberapa kategori yakni a protein misalnya gelatin, b plant exudates misalnya arabic, ghatti, karaya, dan tragacant ums, c sed gums misalnya locust carob bean, guar, dan psyllium, d microbial gums, misalnya santhan, e seaweed extract misalnya semoga, alginat, dan karagenan, f pectin misalnya low dan high methoxyl, g selulosa misalnya Carboxy Methyl Cellulose CMC, dan lain-lain. Pembuatan es krim sebenarnya sederhana saja, yakni sebaur bahan-incaran dan kemudian mendinginkannya. Air murni pada tekanan 1 ruang angkasa akan berpadu lega suhu 00C. Tetapi, bila ke dalam air dilarutkan zat lain, titik beku air akan menurun. Bintang sartan, cak bagi membekukan adonan es krim pun memerlukan suhu di bawah 00C. Awalnya, suhu es itu akan kurang dari 00C, Namun, permukaan es nan berkontak berbarengan dengan gegana akan lekas naik suhunya mencapai 00C dan sebagiannya akan mencair. Suhu campuran es dan air tadi akan konsisten 00C selama esnya belum semuanya mencair. Begitu juga disebut di atas, jelas paduan es krim tidak membeku pada suhu 00C akibat sifat koligatif penghamburan noktah beku. Bila ditaburkan rendah garam ke paduan es dan air tadi, kita mendapatkan keadaan nan berlainan. Air lelehan es dengan segera akan mencairkan garam yang kita taburkan. Dengan demikian, kristal es akan terapung di enceran garam. Karena cair garam akan mempunyai titik beku yang lebih rendah dari 00C, es akan turun suhunya sebatas titik beku air garam tergapai. Dengan perkenalan awal lain, campuran es krim tadi dikelilingi maka itu enceran garam nan temperaturnya lebih adv minim dari 00C sehingga kocokan es krim itu akan bisa mengkristal. Kalau campuran itu belaka dibiarkan semata-mata mendingin enggak akan dihasilkan es krim, melainkan gumpalan padat dan rapat pintar intan buatan-kristal es yang tidak akan enak kalau dimakan. Bila diinginkan es krim nan enak di mulut, sejauh proses pemejalan tadi adonan harus diguncang-goyang. Pengocokan alias pengadukan campuran sepanjang proses pembekuan ialah kunci intern pembuatan es krim yang baik. Proses pengguncangan ini bertujuan ganda. Pertama, bagi mengecilkan format kristal es yang terbentuk; semakin kecil ukuran kristal esnya, semakin halus es krim yang terbentuk. Kedua, dengan proses ini akan terjadi pencampuran awan ke dalam adonan es krim. Gelembung-gelembung udara nan tercampur ke intern adonan inilah yang menghasilkan pelembungan yang seragam homogen. Sebagai lampiran, pada komoditas komersil diberi emulsifier, pewarna, dan perasa. Sebagai emulsifier lazimnya digunakan lesitin, gliserol monostearat atau yang lainnya. Emulsifier ini berguna untuk membangun distribusi struktur lemak dan udara yang menentukan intern mewujudkan sifat rasa/tekstur halus dan pelelehan nan baik. Sementara itu pencelup dan perasa bisanya majemuk tersangkut pada selera pasar. EsKrim IPA3 Bandung, Jawa Barat, Indonesia Hallo! Kami adalah kelompok Kimia dari 12 IPA 3, SMAN 6 Bandung yang mendapatkan tugas dalam membuat salah satu produk koloid yaitu Es Krim. Di sini kami berbagi segala hal tentang es krim. Banyak sekali manfaat dan pengetahuan yang dapat diambil dari blog kami. Selamat membaca☺ Lihat profil lengkapku Membuat Es Krim Dengan Cara Sistem Koloid Es krim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan udara. Sel-sel udara yang ada berperanan untuk memberikan texture lembut pada es krim tersebut. Tanpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu dingin dan terlalu berlemak. Es krim tidak lain berupa busa gas yang terdispersi dalam cairan yang diawetkan dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat dengan mikroskop akan tampak ada lima komponen penyusun, yaitu krim, skim, air, gula, dan stabilizer. Kadar air dalam es krim antara 60-62%, jika air terlalu banyak maka es krim menjadi kasar, jika air terlalu sedikit maka es krim akan menjadi terlalu padat. Untuk bisa creamy, 60-62% itu sudah ukuran yang teruji. Dengan demikian maka kadar bahan kering adalah 38-40%. Es krim dengan kandungan udara lebih banyak akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak dimakan. Bahan penstabil dalam pembuatan es krim merupakan koloid hidrofilik yang dapat menurunkan konsentrasi air bebas dengan menyerap air tersebut sehingga akan mengurangi kristalisasi es, memperkecil kristal es, dan dapat meningkatkan kehalusan tekstur. Jenis-jenis penstabil yang biasa digunakan dalam frozen dessert terbagi menjadi beberapa kategori yaitu a protein misalnya gelatin, b plant exudates misalnya arabic, ghatti, karaya, dan tragacant ums, c sed gums misalnya locust carob bean, guar, dan psyllium, d microbial gums misalnya xanthan, e seaweed extract misalnya agar, alginat, dan karagenan, f pectin misalnya low dan high methoxyl, g selulosa misalnya Carboxy Methyl Cellulose CMC, dan lain-lain. Membuat ice cream menggunakan metode kondensasi Pembuatan koloid sol dengan metode ini pada umumnya dilakukan dengan cara kimia dekomposisi rangkap, hidrolisis, dan redoks atau dengan penggatian pelarut. Cara kimia tersebut bekerja dengan menggabungkan partikel-partikel larutan atom, ion, atau molekul menjadi pertikel-partikel berukuran koloid. Struktur dan kandungan es krim Es krim tidak lain berupa busa gas yang terdispersi dalam cairan yang diawetkan dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat dengan mikroskop akan tampak ada empat komponen penyusun, yaitu padatan globula lemak susu, udara yang ukurannya tidak lebih besar dari 0,1 mm, kristal-kristal kecil es, dan air yang melarutkan gula, garam, dan protein susu Gambar 1. Berbagai standar produk makanan di dunia membolehkan penggelembungan campuran es krim dengan udara sampai volumenya menjadi dua kalinya disebut dengan maksimum 100 persen overrun. Es krim dengan kandungan udara lebih banyak akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak dimakan. Bila kandungan lemak susu terlalu rendah, akan membuat es lebih besar dan teksturnya lebih kasar serta terasa lebih dingin. Emulsifier dan stabilisator dapat menutupi sifat-sifat buruk yang diakibatkan kurangnya lemak susu dan dapat memberi rasa lengket. Peran emulsifier Metode sederhana pengadukan dan pendinginan secara serempak ini ternyata menimbulkan masalah lain. Krim pada dasarnya terdiri atas globula kecil lemak yang tersuspensi dalam air. Globula-globula ini tidak saling bergabung sebab masing-masing dikelilingi membran protein yang menarik air, dan airnya membuat masing-masing globula tetap menjauh. Pengadukan akan merusak membran protein yang membuat globula lemak tadi kemudian dapat saling mendekat. Akibatnya, krim akan naik ke permukaan. Hal seperti ini diinginkan bila yang akan dibuat adalah mentega atau minyak, tetapi jelas tidak diinginkan bila yang akan dibuat es krim. Penyelesaian sederhananya adalah dengan menambahkan emulsifier pada campuran. Molekul emulsifier akan menggantikan membran protein, satu ujung molekulnya akan melarut di air, sedangkan ujung satunya akan melarut di lemak. Lecitin, molekul yang terdapat dalam kuning telur, adalah contoh emulsifier sederhana. Oleh karena itu, salah satu bahan pembuat es krim adalah kuning telur. Selain itu, dapat digunakan mono- atau di-gliserida atau polisorbat yang dapat mendispersikan globula lemak dengan lebih efektif. 2. Tujuan l Mengaplikasikan prinsip koloid dalam pembuatan es krim l Mengetahui cara membuat es krim dengan cara yang sederhana 3. Bahan • 500 cc susu segar • 200 gr gula pasir • 2 buah avokad yg sedang besarnya • 20 gr maizena, larutkan dengan sedikit air • 2 sdt kopi instan, cairkan dengan 3 sdm air panas Cara kerja Air susu dan vanili dipanaskan di atas api sampai mendidih. Sementara itu, telur ayam dikocok dengan gula sampai putih berbusa, lalu tuangi satu cangkir air susu panas terus diaduk sampai homogen. Campuran pada 2 kemudian dituangkan dalam sisa susu yang masih panas, terus diletakkan di atas api sambil diaduk-aduk sampai menjadi adonan yang kental, lalu lekas diangkat dari api, jangan ditunggu hingga mendidih. Adonan yang telah diangkat dari api, kalau perlu ditambah zat warna kuning, lalu biarkan dingin sambil kadang-kadang diaduk. Adonan es yang telah dingin dimasukkan dalam tempat yang terbuat dari aluminium, lalu dimasukkan dalam freezer pendingin, kemudian lemari es ditutup. Tiap setengah jam adonan es harus diaduk merata supaya esnya tidak kasar, kalau ada mixer, adonan yang mulai mengental diaduk dengan mixer sampai merata, kemudian dimasukkan lagi dalam freezer.
Pembuatanes krim termasuk ke dalam pembuatan produk koloid secara dispersi. Cara dispersi adalah dengan mengubah partikel-partikel kasar yang terdapat dalam gula dan krim menjadi partikel koloid. Pembuatan es krim tepatnya dibuat dengan dispersi mekanik yaitu dengan menggunakan mixer. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah

JAKARTA - Orang-orang telah menikmati es krim selama ratusan tahun. Es krim pun terus berkembang rasanya dan kian beragam dari manis hingga gurih. Variasi es krim yang bermacam-macam ini bisa diwujudkan berkat ilmu krim adalah campuran heterogen dari cairan dan padatan terdispersi halus. Itulah mengapa es krim disebut sistem koloid kompleks. Dilansir di Scientific American, Senin 27/9, setiap bagian dalam sistem ini memiliki fungsi yang penting. Gelembung udara biasanya membentuk sekitar 30 hingga 50 persen dari volume akhir campuran. Gelembung mengurangi rasa dingin dan memberikan kekenyalan. Jika kadar udara terlalu rendah, es krim menjadi keras. Jika terlalu tinggi, es krim menjadi terlalu berbusa dan kehilangan rasanya. Tetesan lemak membuat es krim menjadi lembut. Protein dari susu terbentuk di sekitar lemak, kombinasi yang membantu memisahkan tetesan dan menstabilkan campuran. Gula cair mengelilingi partikel yang tidak larut. Gula cair juga menentukan rasa manis dan kelembutan. Dalam ilmu makanan, rasa manis dicatat menggunakan skala yang disebut potere dolcificante kekuatan pemanis, atau POD. Bagian dari kontribusi gula dalam POD jelas. Yang kurang jelas adalah fakta bahwa gula menurunkan titik beku air, mengurangi jumlah es yang terbentuk dalam campuran. Oleh karena itu gula memiliki kekuatan antibeku, yang juga disebut potere anticongelante atau PAC. Gula sukrosa menetapkan standar untuk PAC, yang sesuai dengan berapa banyak titik beku yang ditekan oleh, katakanlah, satu pon sukrosa yang dilarutkan dalam 100 pon air 1 pon=453 gram. Produsen es krim menggunakan lebih banyak gula. Semakin rendah suhu penyajian, semakin banyak gula yang dibutuhkan untuk es krim. Es krim yang diproduksi secara profesional memiliki suhu penyajian 12,2 derajat Fahrenheit atau -11 derajat Celcius. Ini sesuai dengan nilai PAC sekitar 270. Dalam gastronomi, suhu penyajian es krim turun menjadi 1,4 derajat Fahrenheit atau -17 derajat Celcius, sehingga nilai PAC harus lebih tinggi untuk mendapatkan kelembutan yang sempurna. PAC yang direkomendasikan adalah antara 400 dan 420, yang pada dasarnya mempengaruhi kadar gula. Untuk 2,5 pon es krim, direkomendasikan resep ini. Hasilnya adalah PAC 390 dan POD 320 pada suhu penyajian. Tapi ada lebih dari sekedar gula, lemak, es dan udara di sendok Anda. Dalam es krim ada komponen netral, seperti pengemulsi dan penstabil. Mereka mengikat komponen padat atau lemak dengan air dan dengan demikian mempengaruhi konsistensi. Getah locust bean dan getah xanthan paling sering digunakan. Yang terakhir diperoleh selama fermentasi substrat yang mengandung gula dan berfungsi sebagai agen pengental dan pembentuk gel. Untuk waktu yang lama, industri es krim memperluas palet rasa. Sekarang fokusnya adalah pada ramuan yang kurang kalori dan kurang manis. Untuk mencapai hal ini, gula diganti dengan poliol, dan lemak diganti dengan inulin. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini

Padaproses pembuatan es krim biasanya ditambahkan sejenis protein yang disebut gelatin. Gelatin berfungsi sebagai koloid pelindung yang bertujuan agar es krim tidak cepat memisah sehingga tetap kenyal dan untuk memperbaiki tekstur es krim. Pembahasan : Koloid merupakan salah satu sistem dispersi selain larutan dan suspensi. 10 1 sdm tepung hunkwe air dingin secukupnya air panas secukupnya sari buah aneka rasa 2.5. CARA MEMBUAT ES KRIM JAMU Cara Membuat Jamu 1. Rendam beras sampai kurang lebih 10 menit, setelah itu tiriskan, setelah air sudah tiris, sangrai beras, tunggu hingga sekiranya beras sudah tidak panas. Setelah beras dingin,blender beras bersamaan dengan Dalamproses kondensasi, molekul molekul dari larutan direaksikan menghasilkan suatu senyawa yang sukar larut dalam air dan membentuk partikel koloid. Partikel molekuler (kondensasi) —> Partikel koloid. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dilakukan melalui : Kondensasi : Reaksi redoks Reaksi hidrolisis Reaksi substitusi Reaksi penggaraman. CPLZs.
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/418
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/258
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/316
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/371
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/496
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/431
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/344
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/455
  • cara membuat es krim dengan sistem koloid