menjadiahli dalam teknik melakukan permainan yang menjadi cara ia melakukan secara lebih cekatan melakukan suatu tindakan yang ia lakukan. Otot-ototnya akan terlatih jika sering melakukannya maka akan terisi dan padat,kuat, dan berbentuk (Anggani, 2013). Permainan engklek ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, hanya cukup menggambar Children are very close to the game. In daily life, children always do both traditional and modern games. The game is something that is considered mandatory as a means of physical motor development for Early Childhood. The modern game is often played by children in urban areas tend to improve the ability of the brain than muscles. therefore, the parents who live in urban areas is more advisable to introduce the children to the kinds of games that are more trained strength of their muscles, and traditional games can be one of the traditional game was slowly but surely becoming obsolete, because it is considered archaic and exhausting. In fact, if evaluated deeper,a variety of traditional games can directly contribute to children such as1 establishment of a healthy physical, fit, strong, superior and competitive;2 mental development, include sportsmanship, tolerance, discipline and democratic;3 Theestablishment of moral become more responsive, sensitive, honest and sincere;4 establishment of social skills, are able to compete, cooperate, disciplined, friendly, and nationality. Abstrak Anak-anak sangat dekat dengan permainan. Dalam kehidupan sehari-hari, permainan baik tradisional maupun modern selalu dilakukan anak-anak. Permainan yang dilakukan merupakan sesuatu yang dianggap wajib dilakukan sebagai sarana untuk perkembangan fisik motorik bagi Anak Usia Dini. Permainan modern yang sekarang ini sering dimainkan oleh anak-anak di perkotaan lebih cenderung mengasah kemampuan otak daripada kemampuan otot, oleh karena itu kepada para orang tua yang tinggal di perkotaan disarankan lebih memperkenalkan pada anak-anak mengenai jenis-jenis permainan yang lebih melatih kekuatan otot-otot mereka dan permainan tradisional dapat menjadi salah satu solusinya. Permainan tradisionalpun perlahan namun pasti mulai ditinggalkan, karena dianggap kuno serta melelahkan. Padahal jika ditinjau lebih dalam, beragam Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jurai Siwo Metro Lampung e-mail Abstract Children are very close to the game. In daily life, children always do both traditional and modern games. The game is something that is considered mandatory as a means of physical motor development for Early Childhood. The modern game is often played by children in urban areas tend to improve the ability of the brain than muscles. therefore, the parents who live in urban areas is more advisable to introduce the children to the kinds of games that are more trained strength of their muscles, and traditional games can be one of the traditional game was slowly but surely becoming obsolete, because it is considered archaic and exhausting. In fact, if evaluated deeper,a variety of traditional games can directly contribute to children such as1 establishment of a healthy physical, fit, strong, superior and competitive;2 mental development, include sportsmanship, tolerance, discipline and democratic;3 Theestablishment of moral become more responsive, sensitive, honest and sincere;4 establishment of social skills, are able to compete, cooperate, disciplined, friendly, and nationality. Keywords Physical motor, Traditional Games. Abstrak Anak-anak sangat dekat dengan permainan. Dalam kehidupan sehari-hari, permainan baik tradisional maupun modern selalu dilakukan anak-anak. Permainan yang dilakukan merupakan sesuatu yang dianggap wajib dilakukan sebagai sarana untuk perkembangan fisik motorik bagi Anak Usia Dini. Permainan modern yang sekarang ini sering dimainkan oleh anak-anak di perkotaan lebih cenderung mengasah kemampuan otak daripada kemampuan otot, oleh karena itu kepada para orang tua yang tinggal di perkotaan disarankan lebih memperkenalkan pada anak-anak mengenai jenis-jenis permainan yang lebih melatih kekuatan otot-otot mereka dan permainan tradisional dapat menjadi salah satu solusinya. Permainan tradisionalpun perlahan namun pasti mulai ditinggalkan, karena dianggap kuno serta melelahkan. Padahal jika ditinjau lebih dalam, beragam 116 permainan tradisional secara langsung dapat memberikan kontribusi kepada anak-anak diantaranya berupa 1 pembentukan fisik yang sehat, bugar, tangguh, unggul dan berdaya saing; 2pembentukan mental meliputi sportivitas, toleran, disiplin dan demokratis; 3Pembentukan moral menjadi lebih tanggap, peka, jujur dan tulus; 4 pembentukan kemampuan sosial, yaitu mampu bersaing, bekerjasama, berdisiplin, bersahabat, dan berkebangsaan. Kata Kunci Fisik motorik, Permainan Tradisional. Pendahuluan Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Sejak dini manusia sudah membutuhkan pendidikan dalam proses perkembangannya menjadi dewasa. Perkembangan anak pada tahun-tahun pertama sangat penting dan akan menentukan kualitasnya di masa depan. Anak adalah individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik sendiri sesuai dengan tahapan usianya. Oleh karena itu, upaya-upaya pengembangan anak usia dini hendaknya dilakukan melalui belajar dan bermain. Novan Ardy Wiyani dan Barnawi, 201272. Satuan pendidikan anak usia dini PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan yaitu, nilai moral dan agama spiritual, fisik koordinasi motorik halus dan kasar, kognitif daya fikir dan daya cipta, sosialemosional sikap dan perilaku serta beragama, dan bahasa sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini, “tujuan pembelajaran di PAUD atau taman kanakkanak adalah untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya” Yeni Rachmawati, 20111. Anak usia dini bertumbuh dan berkembang menyeluruh secara alami. Jika pertumbuhan dan perkembangan tersebut dirangsang maka akan mencapai. Aspek perkembangan motorik merupakan salah satu aspek perkembangan yang dapat mengintegrasikan perkembangan aspek yang lain. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14 tentang pendidikan bahwa Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini early childhood education/ PAUD sangat penting dilaksanakan sebagai dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yaitu pembentukan karakter, budi pekerti luhur, cerdas, ceria, terampil, dan bertakwa, kepada Tuhan yang Maha Esa. Permendiknas Nomer 58, 20093. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2009 menyatakan bahwa “tujuan Pendidikan Taman Kanak-kanak adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi lingkup perkembangan nilai agama dan moral, fisik/motoric, kognitif, bahasa, serta sosial emosional kemandirian”. Permendiknas Nomer 58, 20094 Usia dini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar, sehingga disebut usia emas golden age. Pada usia ini, anak memiliki kemampuan untuk belajar yang luar biasa. Mursid, 2015 121 PAUD juga merupakan masa emas dalam pertumbuhan dan perkembangan pada anak, maka dari itu pentingnya mengarahkan dan membimbing anak dengan membangun karakter positif pada anak dan menyeimbangkan seluruh aspek perkembangannya agar berkembang sesuai dengan tahap usianya, “PAUD sebagai pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak usia 0-6 tahun yang sering disebut sebagai masa emas perkembangan” Latif, 20133. Pemahaman tentang Anak merupakan suatu awal keberhasilan dalam pendidikan. Dunia anak merupakan dunia bermain, di saat mereka bermain anakanak akan menyerap segala sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitarnya, “bermain juga merupakan tuntutan dan kebutuhan yang esensial bagi anak usia dini, melalui bermain anak akan dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi dari motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, sosial, nilai, dan sikap hidup” Moeslichatoen, 200627. Anak merupakan amanah Allah kepada kedua orangtuanya, hatinya masih suci bagaikan mutiara yang indah, bersih dan kosong dari segala ukiran gambar. Dia siap menerima segala ukiran dan cenderung kepada setiap apa yang diarahkan kepadanya. Anak yang mendapatkan pembinaan yang tepat pada usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan fisik dan mental, yang berdampak pada peningkatan prestasi belajar anak, etos kerja anak, dan produktivitas sehingga mampu mandiri dan mengoptimalkan potensi dirinya Ihsana El-Khuluqo, 201540 Setiap orangtua atau pendidik menginginkan buah hati atau anak didiknya tumbuh menjadi anak yang cerdas, sehat, mandiri, kreatif. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka orangtua atau pendidik perlu mengenal dan memahami dengan baik tentang dunia anak dengan baik. Sebab dunia anak berbeda dengan orang dewasa. Dunia anak adalah bermain. Dan pada dasarnya peran orangtua atau pendidik adalah mengarahkan anak-anak tersebut sebagai generasi unggul. Adanya program pengembangan keterampilan motorik anak usia dini, seringkali dilupakan bahkan diabaikan oleh orangtua atau pendidik. Hal ini dikarenakan belum memahami bahwa program pengembangan keterampilan motorik yang tak terpisahkan dalam pendidikan anak usia dini. Berikut ini akan penulis sajikan mengenai pentingnya permainan tradisional dalam pengembangan fisik motorik bagi anak usia dini. Pembahasan Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Permainan Tradisional Pada Anak Usia Dini a. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Setiap organisme pasti mengalami peristiwa perkembangan selama hidupnya. Perkembangan ini meliputi seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki oleh organisme ini, baik yang bersifat konkret maupun yang bersifat abstrak. Jadi, peristiwa perkembangan itu, khususnya perkembangan manusia, tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi juga aspek biologis. 118 Djaali dalam Helmawati 2015 10 mengemukakan bahwa pertumbuhan diartikan perubahan kuantitatif pada material sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Sedangkan definisi perkembangan menurut Monk, dkk mendefinisikan bahwa perkembangan adalah suatu proses yang kekal dan tetap menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi berdasarkan proses pertumbuhan. Selain itu, perkembangan diartikan sebagai suatu proses yang menuju kedepan dan tidak dapat diulang kembali. Dalam perkembangan manusia terjadi perubahan-perubahan yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi. Abu Ahmadi & Munawar Sholeh, 2005 1 Secara umum, definisi perkembangan dan pertumbuhan memiliki pengertian yang sama yakni keduanya mengalami perubahan. Tetapi secara khusus, pertumbuhan adalah mengacu pada perubahan yang bersifat kuantitas, sedang perkembangan lebih mengarah kepada kualitas. Artinya konsep pertumbuhan mengandung definisi sebagai perubahan ukuran fisik yang bersifat pasti, akurat yakni dari kecil menjadi besar, dari sempit menjadi lebar. Selain itu, yang terpenting dalam pertumbuhan ialah terjadinya proses pematangan fisik yang ditandai dengan makin kompleksnya sistem jaringan otot, sistem syaraf maupun sistem fungsi organ tubuh. Kematangan tersebut, menyebabkan organ fisik merasa siap untuk dapat melakukan tugas-tugas dan aktivitas sesuai dengan tahap perkembangan individu. Jadi perkembangan dapat diartikan sebagai akibat dari perubahan kematangan dan kesiapan fisik yang memiliki potensi untuk melakukan suatu aktivitas, sehingga individu telah mempunyai suatu pengalaman. Agoes Dariyo, 2007 35 b. Aspek Perkembangan Anak Usia Dini Catron dan Allen dalam Yuliani Nurani Sujiono 2009 62 mengemukakan bahwa terdapat 6 aspek perkembangan anak usia dini, yaitu 1. Kesadaran personal Permainan yang kreatif memungkinkan perkembangan kesadaran personal. Bermain mendukung anak untuk tumbuh secara mandiri dan memiliki kontrol atas lingkungannya. Melalui bermain, anak dapat menemukan hal yang baru, bereksplorasi, meniru, dan mempraktikkan kehidupan sehari-hari sebagai sebuah langkah dalam membangun keterampilan menolong dirinya sendiri, keterampilan ini membuat anak merasa kompeten. 2. Pengembangan Emosi Melalui bermain, anak dapat belajar menerima, berekspresi dan mengatasi masalah dengan cara yang positif. Bermain juga memberikan kesempatan pada anak untuk mengenal diri mereka sendiri dan untuk mengembangkan pola perilaku yang memuaskan dalam hidup. 3. Membangun sosialisasi Bermain memberikan jalan bagi perkembangan sosial anak ketika berbagi dengan anak lain. Bermain adalah sarana yang paling utama bagi pengembangan kemampuan bersosialisasi dan memperluas empati terhadap orang lain serta mengurangi sikap egosentrisme. Bermain dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa sosialisasi anak. Melalui bermain anak dapat belajar perilaku prososial seperti menunggu giliran, kerja sama, saling membantu dan berbagi. 4. Pengembangan Komunikasi Bermain merupakan alat yang paling kuat untuk membelajarkan kemampuan berbahasa anak. Melalui komunikasi inilah anak dapat memperluas kosa kata dan mengembangkan daya penerimaan serta pengekpresian kemampuan berbahasa mereka melalui interaksi dengan anak-anak lain dan orang dewasa pada situasi bermain spontan. 5. Pengembangan kognitif Bermain dapat memenuhi kebutuhan anak untuk secara aktif terlibat dengan lingkungan, untuk bermain dan bekerja dalam menghasilkan suatu karya, serta untuk memenuhi tugas-tugas perkembangan kognitif lainnya. Selama bermain, anak menerima pengalaman baru, memanipulasi bahan dan alat, berinteraksi dengan orang lain dan mulai merasakan dunia mereka. Bermain menyediakan kerangka kerja pada anak untuk mengembangkan pemahaman tentang diri mereka sendiri, orang lain dan lingkungan. 6. Pengembangan kemampuan motorik Bermain memberikan kesempatan yang luas untuk bergerak pada anak, pengalaman belajar untuk menemukan, , aktivitas sensori motor, yang meliputi penggunaan otot-otot besar dan kecil memungkinkan anak untuk memenuhi perkembangan perseptual motorik. c. Perkembangan Fisik Motorik Anak Menurut Agoes Dariyo 2007 43 mengemukakan bahwa yang paling menonjol dan nampak dalam diri individu adalah terjadinya perubahan fisik. Hal ini terbukti dengan adanya perubahan fisik individu yang terjadi sangat cepat yakni sejak masa konsepsi hingga masa kelahirannya. Kemudian dilanjutkan masa bayi, anak-anak, remaja dan dewasa. Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal dalam kandungan. Berkaitan dengan perkembangan fisik menurut Kuhlen dan Thompson dalam Syamsu Yusuf LN. 2014101 mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek yaitu 1 Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; 2Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; 3 Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan 4 Struktur fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat dan proporsi. Gerakan motorik atau adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga. Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan Perkembangan motorik adalah ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Keterampilan Motorik adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat. Gerakan-gerakan ini merupakan rangkaian koordinasi dari beratus-ratus otot yang rumit. Ketrampilan motorik ini dapat 120 dikelompokkan menurut ukuran otot-otot dan bagian-bagian badan yang terkait, yaitu keterampilan motorik kasar gross motor skill dan keterampilan motorik halus fine motor skill. Secara garis besarnya, urutan perkembangan keterampilan motorik ini mengikuti dua prinsip. Pertama, prinsip chepalocaudal dari kepala ke ekor, menunjukkan urutan perkembangan, dimana bagian atas badan lebih dahulu berfungsi dan terampil digunakan sebelum bagian yang lebih rendah. Bayi terlebih dahulu belajar memutar kepalanya sebelum belajar menggerakkan kaki dengan sengaja, dan mereka belajar menggerakkan kaki. Kedua, Prinsip proximodistal dari dekat ke jauh, menunjukkan perkembangan keterampilan motorik, dimana bagian tengah badan lebih dahulu terampil sebelum dibagian-bagian sekelilingnya atau bagian yang lebih jauh. Bayi belajar melambaikan keseluruhan lengannya sebelum belajar menggoyangkan pergelangan tangan dan jari-jarinya. Penulis membagi keterampilan motorik menjadi dua bagian, yaitu 1 keterampilan motorik kasar; 2 keterampilan motorik motorik kasar gross motor skill, meliputi keterampilan otot-otot besar lengan, kaki, dan batang tubuh, seperti berjalan dan melompat. Sedangkan, Keterampilan motorik halus fine motor skill, meliputi otot-otot kecil yang ada diseluruh tubuh, seperti menyentuh dan memegang. Desmita, 2013 97-99 Berkaitan dengan kemampuan motorik menurut Waharsono dalam Edy Waspada 2014 33 mengemukakan bahwa sejalan dengan meningkatnya ukuran tubuh dan meningkatnya kemampuan fisik, maka meningkat pulalah kemampuan geraknya. Adapun perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil menurut mursid 2015 126-127 bisa diidentifikasikan dalam beberapa hal. Sifat-sifat perkembangan fisik yang dapat diamati adalah sebagai berikut 1. Terjadi perkembangan otot-otot besar cukup cepat pada usia 2 tahun terakhir masa anak kecil. Hal ini memungkinkan anak melakukan berbagai gerakan yang lebih leluasa yang kemudian bisa dilakukannya bermacam-macam keterampilan gerak dasar. Beberapa macam gerak dasar meliputi meloncat, berlari, melempar, menangkap, dan memukul berkembang secara bersamaan tetapi dengan irama perkembangan yang berlainan. 2. Dengan berkembangnya otot-otot besar, terjadi pulalah perkembangan kekuatan yang cukup cepat, baik pada anak laki-laki maupun perempuan. 3. Pertumbuhan kaki dan tangan secara proporsional lebih cepat dibanding pertumbuhan bagian tubuh yang lain, menghasilkan peningkatan daya ungkit yang lebih besar di dalam melakukan gerakan yang melibatkan tangan dan kaki. 4. Terjadi peningkatan koordinasi gerak dan keseimbangan tubuh yang cukup cepat. 5. Meningkatnya kemungkinan dan kesempatan melakukan berbagai macam aktivitas gerak fisik bisa merangsang perkembangan pengenalan konsep-konsep dasar objek, ruang, gaya, waktu dan sebab –akibat. Secara keseluruhan, perkembangan keterampilan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan pribadi pada anak. d. Pencapaian perkembangan Motorik Kasar dan Halus Pada Anak Usia Dini Pencapaian suatu kemampuan pada setiap anak bisa berbeda-beda, namun demikian ada patokan umur tentang kemampuan apa saja yang perlu dicapai seorang anak pada usia tertentu. Adanya patokan tersebut adalah dimaksudkan supaya anak yang belum mencapai tahap kemampuan tertentu ini perlu di latih berbagai kemampuan untuk dapat mencapai perkembangan yang optimal. Ahmad Susanto, 2011 163 Pada umumnya, pembelajaran di TK untuk aspek perkembangan fisik atau motoriknya lebih banyak difokuskan pada motorik halus. Sedangkan motorik kasar kurang diperhatikan. Padahal pengembangan motorik kasar pada anak usia dini juga perlu bimbingan dari pendidik. Perkembangan motorik kasar sama pentingnya dengan aspek perkembangan lainnya, karena ketidakmampuan anak melakukan kegiatan fisik maka akan menimbulkan konsep diri negatif pada diri anak. Mursid, 2015 122 Secara singkat mengenai pencapaian perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada masa anak-anak awal ini dapat digambarkan dalam tabel dibawah ini Tabel Perkembangan motorik kasar dan motorik halus usia Pertumbuhan dan perkembangan anak usia 3-5 tahun tidak hanya secara fisik saja, melainkan juga kognitif yang meliputi pergerakan motorik. Pada perkembangan motorik halus, anak mencoba melakukan koordinasi pergerakan otak dan tangannya dengan aktivitas seperti menggenggam, meraih, menulis dan sebagainya. Tahapan perkembangan anak usia dini merupakan awal periode emas pembelajaran, dimana pada masa ini anak sudah mulai memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Masa tumbuh kembang anak beserta tahapan perkembangannya perlu didukung dengan adanya proses pembelajaran, untuk mengarahkan, memfasilitasi, serta mengenalkan anak pada edukasi yang berguna sebagai bekal dimasa depan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan pengumpulan data studi pustaka, wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisa konten. Adapun teori yang digunakan alam menganalisis penelitian ini adalah teori tentang buku cerita bergambar, karakteristik buku cerita bergambar berdasarkan tahapan usia anak usia 3-5 tahun dan karakteristik aktivitas pengembangan motorik berdasarkan tahapan usia anak usia 3-5 tahun. Penelitian bertujuan untuk menemukan bagaimana strategi buku cerita bergambar dan aktivitas anak yang dapat melatih motorik halus anak usia 3-5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak antusias melakukan berbagai aktivitas pada buku tinjauan, terutama pada aktivitas mewarnai gambar.
Ketikakamu berputar berarti kamu mengubah arah baik searah jarum jam maupun berlawanan jarum jam. Memutar badan berbeda dengan meliukkan badan. Meliukkan badan umumnya digunakan untuk pemanasan dan senam. Cara melakukan gerakan meliukkan badan cukup berdiri tegak, kemudian liukkan badan kedepan dengan tenang, hati hari jangan sampi keseleo.
Jumping jack adalah salah satu variasi olahraga kardio yang bisa dilakukan oleh siapa saja, baik anak-anak hingga orang dewasa. Gerakan yang juga dikenal dengan istilah star jump ini juga memiliki segudang manfaat bagi kebugaran tubuh Anda. Selain itu, latihan ini tidak membutuhkan peralatan khusus dan bisa Anda lakukan di mana saja, lho. Manfaat jumping jack untuk kebugaran tubuh Jumping jack termasuk ke dalam latihan pliometrik, yakni jenis olahraga yang mengharuskan Anda untuk melompat dan bergerak aktif. Gerakan dalam olahraga ini bisa Anda lakukan tanpa atau dengan alat bantu, seperti burpees, squat jump, jump rope, atau box jump. Dr. Jonathan Mike, Professor in Exercise Science & Sports Performance Grand Canyon University, Arizona seperti dikutip dari Insider mengatakan, jumping jack memiliki sejumlah manfaat, seperti peningkatan aliran darah, mobilitas, dan gerakan sendi secara keseluruhan. 1. Melatih kekuatan seluruh otot tubuh Jumping jack termasuk total body workout atau olahraga yang mengharuskan Anda untuk menggerakan seluruh bagian tubuh. Untuk melakukan gerakan ini juga, Anda sangat membutuhkan kecepatan dan kekuatan yang bermanfaat bagi kebugaran otot. Gerakan ini juga memadukan elemen latihan kardiovaskular dan latihan kekuatan. Saat melompat, tubuh Anda bergerak melawan gravitasi dan menggunakan beban tubuh untuk melakukan perlawanan. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kekuatan. Pada saat yang bersamaan, gerakan jumping jack dilakukan secara berulang-ulang dalam tempo yang cepat. Hal ini bisa meningkatkan ritme detak jantung untuk menjaga kebugaran kardiovaskular. 2. Meningkatkan kesehatan jantung Layaknya olahraga kardio lainnya, jumping jack juga bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Latihan kardio dapat meningkatkan kadar oksigen dalam aliran darah untuk dialirkan ke berbagai sel dan jaringan dalam tubuh Anda.
PERMAINANUNTUK PEMANASAN DAN PEMANTAPAN. Pelatihan pemanasan berguna untuk menghangatkan suhu otot, melancarkan aliran darah dan memperbanyak masuknya oksigen kedalam tubuh, memperbaiki kontraksi otot dan kecepatan gerak reflek, juga untuk mencegah kejang otot dan pegal-pegal pada keesokan harinya. Pemain hendaknya melakukan pemanasan
- Squat jump adalah salah satu jenis olahraga kebugaran jasmani yang bertujuan untuk melatih kekuatan dan daya tahan tubuh bagian bawah. Kebugaran jasmani diperlukan agar seorang bisa melaksanakan pekerjaannya dengan efektif. Dengan jasmani yang bugar, seseorang tidak mudah merasakan kelelahan yang berlebihan. Maksud dari tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan adalah seseorang masih memiliki cukup tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan menjalankan kegiatan lain setelah jump adalah olahraga yang dilakukan dengan cara dua tangan dikaitkan di belakang kepala atau di depan badan, kemudian diikuti gerakan meloncat, jongkok, dan berdiri secara berulang. Tujuan utama dari latihan squat jump untuk melatih kekuatan otot tungkai dan banyak manfaat squat jump. Merujuk laman healtline, gerakan squat jump memerlukan kerja beberapa otot di tubuh bagian atas dan bawah secara bersamaan. Banyak dari otot-otot itu bisa mendukung aktivitas sehari-hari seperti berjalan, menaiki tangga, membungkuk, hingga membawa beban berat. Setidaknya ada 6 manfaat latihan squat jump bagi tubuh, tanpa mengabaikan beberapa dampak positif lain dari olahraga ini. Sejumlah manfaat squat jump tersebut adalah sebagai berikut Memperkuat otot inti yang meningkatkan keseimbangan dan memudahkan tubuh berputar, membungkuk, dan berdiri Mengurangi risiko cedera karena squat jumps memperkuat tendon, ligamen, dan tulang Membakar banyak kalori Memperkuat otot-otot tubuh bagian bawah Meningkatkan kecepatan dan kemampuan dalam melakukan gerakan olaraga atletik Menambah variasi olahraga harian karena mudah dilakukan dengan hanya mengandalkan berat badan. Cara Melakukan Squat Jump dengan Benar Squat jump memang banyak memberi manfaat, tetapi cara melakukannya juga harus benar. Jika dilakukan secara serampangan, termasuk tanpa memperhitungkan kemampuan fisik, latihan ini justru bisa memicu cedera. Menukil penjelasan dalam buku paket PJOK Kelas XI 2017151 terbitan Kemdikbud, kesalahan yang kerap terjadi saat melakukan squat jump adalah sikap badan kaku, kurang hati-hati, dan badan tidak sampai atas atau sampai ke bawah jongkok dengan kesalahan lainnya saat melakukan latihan squat jump ialah tangan lepas dari belakang kepala, loncatan tidak maksimal, kepala selalu bergerak, gerakan tergesa-gesa, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, serta tidakdiikuti gerak lanjut atau tidak dilakukan berulang. Latihan squat jump sebaiknya dilakukan dengan jumlah lompatan ditambah secara bertahap. Misalnya, melakukan latihan diawali dengan 10, 15 atau 20 kali saja per hari dan ditambah jika tubuh sudah dari laman resmi Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemdikbud RI, squat jump dapat dilakukan untuk melatih kekuatan otot-otot kaki. Agar dapat melakukannya, berjongkoklah sembari meletakkan salah satu kaki di depan, lalu kaitkan kedua tangan di belakang kepala. Kemudian, lompat ke atas hingga kedua kaki lurus ke atas. Kemudian, pindahkan kaki secara bergantian ketika mendarat. Berikut langkah-langkah melakukan squat jump dengan benar Berdiri tegak salah satu kaki di depan, kedua tangan di belakang kepala; Kedua kaki ditekuk sampai pantat menyentuh tumit, badan tetap tegak, dan tangan tetap di atas kepala; Lompat ke atas sampai kedua kaki tergantung lurus; Mendarat dengan menukar posisi kaki yang semula di depan menjadi di belakang pantat hingga menyentuh tumit; Gerakan dilakukan berulang-ulang sampai batas maksimal. Di sisi lain, gerakan squat jump dinyatakan gagal apabila loncatan tidak penuh kaki tidak tergantung lurus di udara; tangan terlepas dari belakang kepala; posisi kaki tidak ditukar; pantat tidak menyentuh tumit saat dalam posisi jongkok. - Pendidikan Kontributor Ega KrisnawatiPenulis Ega KrisnawatiEditor Addi M Idhom
nAnos2.
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/396
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/189
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/232
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/471
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/397
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/216
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/242
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/246
  • permainan jarum jam melatih kekuatan otot