Berikutadalah bacaan Surat Al-Anbiya ayat 87-88 latin dan terjemahannya yang perlu dipahami umat Muslim. 31 May 2022 09:07. Doa Nabi Zakaria AS Meminta Keturunan dalam Surat Al-Anbiya Ayat 89. Mon, 20 Jun 2022 21:48. Surat Yusuf Ayat 4: Bacaan Latin, Terjemahan, Tafsir hingga Kadungan Ayatnya Bacaan Tadarus Al-Quran Surat Al-Qadr dan أَوَلَمْ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَٰهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ Arab-Latin A wa lam yarallażīna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja'alnā minal-mā`i kulla syai`in ḥayy, a fa lā yu`minụnArtinya Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? Al-Anbiya 29 ✵ Al-Anbiya 31 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Menarik Terkait Surat Al-Anbiya Ayat 30 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 30 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir menarik dari ayat ini. Terdapat bermacam penafsiran dari beragam mufassirun mengenai kandungan surat Al-Anbiya ayat 30, sebagiannya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaApakah orang-orang kafir itu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya langit dan bumi itu keduanya merupakan suatu obyek yang saling menyatu, tanpa ada pemisah antara keduanya? Maka Tidak ada hujan dari langit dan tidak ada tanaman dari muka bumi. Kemudian Kami memisahkan keduanya dengan Kuasa Kami. Dan Kami turunkan hujan dari langit dan Kami keluarkan tanaman dari dalam tanah, serta Kami menjadikan segala sesuatu hidup dari air. Apakah orang-orang yang ingkar itu tidak mau beriman, lalu mengimani apa yang mereka saksikan dengan menghususkan ibadah bagi Allah saja?📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram30. Dan apakah orang-orang yang kafir kepada Allah itu belum mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, tidak ada celah dan ruang di antara keduanya yang bisa dilalui turunnya air hujan, kemudian Kami pisahkan antara keduanya, dan menjadikan segala makhluk berupa hewan dan tumbuhan berasal dari air yang turun dari langit ke bumi. Apakah mereka tidak mengambil pelajaran darinya, dan beriman kepada Allah semata?!📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah30. Allah menegur orang-orang kafir yang tidak mengambil manfaat dari ayat-ayat kauniyah “Tidakkah mereka mengetahui langit dan bumi dahulu adalah sesuatu yang menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya. Dan Kami jadikan air sebagai asal seluruh makhluk hidup dan sebab dari kehidupan; apakah mereka tidak beriman kepada ayat-ayat kauniyah ini yang menjadi petunjuk atas keesaan Allah?”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah30. أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui Yakni tidakkah mereka memikirkan dan mengetahui. أَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًاbahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu Terdapat pendapat mengatakan yang dimaksud adalah bahwa dahulu langit-langit hanyalah satu kemudian dipisahkan; begitu juga bumi-bumi. Pendapat lain mengatakan bahwa dahulu langit dan bumi merupakan benda yang satu yang saling menempel. فَفَتَقْنٰهُمَا ۖ kemudian Kami pisahkan antara keduanya Yakni Kami pisahkan keduanya. وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖDan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup Yakni Kami hidupkan seluruh makhluk hidup dengan air yang Kami turunkan dari langit atau dengan air yang di lautan. Hal ini meliputi hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan. Dan maknanya adalah air merupakan sebab kehidupan segala makhluk hidup yang ada di bumi. أَفَلَا يُؤْمِنُونَMaka mengapakah mereka tiada juga beriman? Padahal tanda-tanda dari Allah telah cukup untuk menjadikan mereka beriman.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah30. Apakah orang-orang kafir dan musyrik yang menyekutukan Allah dengan tuhan lain tidak mengetahui bahwa sesungguhnya langit dan bumi itu merupakan dua hal yang melekat menjadi satu satuan. Kemudian Kami memisahkan keduanya dan memberi jarak satu sama lain dengan gumpalan udara. Dan Kami ciptakan setiap sesuatu berupa hewan, tumbuhan dan makhluk lain selain keduanya dari air. Apakah mereka tetap tidak membenarkan kekuasaanKu dan keesaanKu?!📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahApakah orang-orang kafir itu tidak melihat} mengetahui {bahwa langit dan bumi, keduanya dahulu menyatu} menyatu tidak ada pemisah di antara keduanya {kemudian Kami memisahkan keduanya} Kemudian memisahkan keduanya dengan udara {dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Maka apakah mereka tidak berimanMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H30. Apakah mereka yang kafir terhadap Rabb mereka dan mengingkari pengikhlasan ibadah bagiNya tidak menyaksikan sebuah obyek kasat mata yang akan mengantarkan mereka menuju keyakinan bahawa Allah, Dia-lah Rabb segala sesuatu, Dzat Yang Maha Terpuji, Dzat Yang Mahamulia dan Dzat yang disembah semata. Dengan menyaksikan langit dan bumi, maka mereka akan menjumpainya dalam keadaan “suatu yang padu,” bagian ini langit tidak terlihat adanya mendung maupun hujan. Sementara itu, bagian yang lain bumi terlihat diam mati, tanpa tumbuh-tumbuhan padanya. “Kemudian Kami pisahkan,” langit dengan hujan dan bumi dengan tumbuhan. Bukankah Dzat yang menciptakan mendung di langit, setelah kondisi cuaca cerah tanpa ada awan-awan tipis, dan menempatkan air yang deras di dalamnya, kemudian menghalaunya menuju daerah yang mati, yang penjuru-penjuru wilayahnya sudah penuh dengan debu dan airnya sudah semakin menipis, selanjutnya Dia menurunkan hujan di tempat itu, sehingga tanah menjadi bergoyang dan begerak serta berkembang dan menumbuhkan tanaman indah dari setiap jenisnya, yang beragam bentuk dan manfaatnya, bukankah demikian itu merupakan petunjuk bahwa Dia-lah Dzat yang Mahabenar, sedangkan selainNya merupakan sesembahan yang batil. Dia-lah Dzat Yang Menghidupkan orang-orang yang mati dan Dia-lah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? Karena itu, Allah berfirman, “Maka mengapa mereka tiada juga beriman,” dengan keimanan yang benar, tanpa diselipi unsur keraguan dan kesyirikan. Kemudian Allah menyebutkan sejumlah dalil cakrawala seraya berfirman,📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anbiya ayat 30 Ada pula yang mengartikan dengan “melihat,” yakni apakah orang-orang kafir tidak melihat bahwa langit dan bumi keduanya sama-sama rekat tidak terbelah, kemudian Kami belah langit sehingga menurunkan hujan, dan Kami belah bumi sehingga menumbuhkan tumbuh-tumbuhan…dst.” Bukankah yang mengadakan awan di langit yang sebelumnya bersih tanpa gumpalan dan menyimpan di dalamnya air yang banyak, lalu diarahkan ke negeri yang mati yang sebelumnya kering dan berhamburan debu, kemudian diturunkan hujan sehingga tumbuh berbagai tanaman dengan beraneka macam menunjukkan bahwa Allah adalah yang hak dan selain-Nya batil, dan bahwa Dia mampu menghidupkan orang yang telah mati, dan bahwa Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? Yakni lalu Kami jadikan langit berjumlah tujuh, dan bumi pun tujuh. Atau maksudnya, dibelah langit yang sebelumnya tidak menurunkan hujan menjadi dapat menurunkan hujan, dan dibelahnya bumi yang sebelumnya tidak dapat menumbuhkan, menjadi dapat menumbuhkan. Dengan iman yang benar tanpa ada keraguan dan kemusyrikan di dalamnya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 30Orang-orang kafir tidak berpikir jernih dalam mengamati fenomena alam, padahal peristiwa yang ada di alam ini merupakan bukti adanya Allah dan kekuasaan-Nya yang mutlak. Allah bertanya, "dan apakah orang-orang kafir, kapan dan di mana saja mereka hidup, tidak memperhatikan secara mendalam bahwa langit dan bumi sebelum terjadi ledakan besar, keduanya dahulu menyatu, kemudian kami pisahkan antara kedua-Nya dengan mengangkat langit ke atas dan membiarkan bumi seperti apa adanya; dan kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; 'kehidupan dimulai dari air laut, makhluk hidup berasal dari cairan sperma dan air bagian yang penting bagi makhluk hidup' maka mengapa mereka, orang-orang kafir itu tidak tergerak hatinya untuk beriman kepada Allah'"31. Pada ayat ini Allah mengarahkan pandangan manusia kepada gunung-gunung dan jalan-jalan, serta daratan yang luas di bumi. Dan kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh dengan maksud agar ia, bumi dengan putarannya yang cepat sekali itu, tetap mantap, tidak terjadi guncangan bersama mereka, manusia dan makhluk hidup lainnya. Dan kami jadikan pula di bumi jalan-jalan yang luas supaya semua makhluk dapat dengan tenang menjalani kehidupan, dan pada akhirnya agar mereka mendapat petunjuk Allah, baik yang diberikan melalui wahyu maupun petunjuk Allah berupa fenomena alam yang membentang luas dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah berbagai penafsiran dari berbagai mufassirun berkaitan kandungan dan arti surat Al-Anbiya ayat 30 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan bagi kita semua. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Cukup Sering Dikunjungi Ada banyak materi yang cukup sering dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Qadr, Adh-Dhuha, Al-A’la, Al-Falaq, Al-Hujurat 13, Yusuf 28. Juga Seribu Dinar, An-Naba, Al-Isra 32, Al-Fatihah, Al-Kafirun, Do’a Setelah Adzan. Al-QadrAdh-DhuhaAl-A’laAl-FalaqAl-Hujurat 13Yusuf 28Seribu DinarAn-NabaAl-Isra 32Al-FatihahAl-KafirunDo’a Setelah Adzan Pencarian surat al mursalat latin, surah al baqarah ayat 275, surat yasin lengkap, ab basa, al baqarah ayat 165 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah BacaanSurat Al-Anbiya Ayat 87-88 Latin dan Terjemahannya. Wed, 22 Jun 2022 17:10. Surat Al Mujahadah Ayat 11: Bacaan Latin, Arti hingga Adab Menghadiri Majelis dan Menuntut Ilmu. Tue, 31 May 2022 09:07. Doa Surat Al Mulk dan Artinya, Bacalah Doa Ini Setelah Membaca Surat Al Mulk
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID R0a0WPeNaoYumFAbwUfa5wFdHVlgkkNOxupvPFn0GnWubcsf2zVFiQ==
AlQuran sendiri terdiri dari 114 Surat, 6236 ayat, dan dibagi menjadi 30 Juz, hal ini dipahami sebagai bentuk untuk memudahkan target pembacaan ayat suci Al Quran. IMANIAWAN.ID. Home; Kategori; _Tips; _Review; Juz 17 Surat Al-Anbiya Ayat 1 - Surat Al Hajj Ayat 78. Juz 18 Surat Al-Mu'minun Ayat 1 - Surat Al-Furqan Ayat 20. Juz 19 Surat Al

اَوَلَمۡ يَرَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ كَانَـتَا رَتۡقًا فَفَتَقۡنٰهُمَا‌ ؕ وَجَعَلۡنَا مِنَ الۡمَآءِ كُلَّ شَىۡءٍ حَىٍّ‌ ؕ اَفَلَا يُؤۡمِنُوۡنَ Awalam yaral laziina kafaruuu annas samaawaati wal arda kaanataa ratqan faftaqnaahumaa wa ja'alnaa minal maaa'i kulla shai'in haiyin afalaa yu'minuun Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman? Juz ke-17 Tafsir Orang-orang kafir tidak berpikir jernih dalam mengamati fenomena alam, padahal peristiwa yang ada di alam ini merupakan bukti adanya Allah dan kekuasaan-Nya yang mutlak. Allah bertanya, "Dan apakah orang-orang kafir, kapan dan di mana saja mereka hidup, tidak memperhatikan secara mendalam bahwa langit dan bumi sebelum terjadi ledakan besar, keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya dengan mengangkat langit ke atas dan membiarkan bumi seperti apa adanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; –kehidupan dimulai dari air laut, makhluk hidup berasal dari cairan sperma dan air bagian yang penting bagi makhluk hidup– maka mengapa mereka, orang-orang kafir itu tidak tergerak hatinya untuk beriman kepada Allah?" Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa kaum musyrikin dan kafir Mekah tidak memperhatikan keadaan alam ini, dan tidak memperhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam yang luas ini, padahal dari berbagai peristiwa yang ada di alam ini dapat diperoleh bukti-bukti tentang adanya Allah serta kekuasaan-Nya yang mutlak. Langit dan bumi yang dulunya merupakan suatu kesatuan yang padu, kemudian Allah pisahkan keduanya. Bumi sebelum menjadi tempat hidupnya berbagai makhluk hidup adalah sebuah satelit yaitu benda angkasa yang mengitari matahari. Satelit bumi yang semula panas sekali ini karena berputar terus menerus maka lama kelamaan menjadi dingin dan berembun. Embun yang lama menjadi gumpalan air. Inilah yang menjadi sumber kehidupan makhluk. Menurut para Ilmuan sains dan teknologi, ada tiga pendapat yang terkait dengan kehidupan yang dimulai dari air, yaitu Pertama, Kehidupan dimulai dari air, dalam hal ini laut. Teori modern tentang asal mula kehidupan belum secara mantap disetujui sampai sekitar dua atau tiga abad yang lalu. Sebelum itu, teori yang mengemuka mengenai asal mula kehidupan adalah suatu konsep yang diberi nama "generasi spontan". Dalam konsep ini disetujui bahwa mahluk hidup ada dengan spontan ada dari ketidakadaan. Teori ini kemudian ditentang oleh beberapa ahli di sekitar tahun 1850-an, antara lain oleh Louis Pasteur. Dimulai dengan penelitian yang dilakukan oleh Huxley dan sampai penelitian masa kini, teori lain ditawarkan sebagai alternatif. Teori ini percaya bahwa kehidupan muncul dari rantai reaksi kimia yang panjang dan komplek. Rantai kimia ini dipercaya dimulai dari dalam air laut, karena kondisi atmosfer saat itu belum berkembang menjadi kawasan yang dapat dihuni mahluk hidup karena radiasi ultraviolet yang terlalu kuat. Diperkirakan, kehidupan bergerak menuju daratan pada 425 juta tahun yang lalu saat lapisan ozon mulai ada untuk melindungi permukaan bumi dari radiasi ultraviolet. Kedua, Peran air bagi kehidupan dapat juga diekspresikan dalam bentuk bahwa semua benda hidup, terutama kelompok hewan, berasal dari cairan sperma. Diindikasikan bahwa keanekaragaman binatang "datangnya" dari air tertentu sperma yang khusus dan menghasilkan yang sesuai dengan ciri masing-masing binatang yang dicontohkan Ketiga, Pengertian ketiga adalah bahwa air merupakan bagian yang penting agar makhluk dapat hidup. Pada kenyataannya, memang sebagian besar bagian tubuh makhluk hidup terdiri dari air. Misalnya saja pada manusia, 70% bagian berat tubuhnya tubuhnya terdiri dari air. Manusia tidak dapat bertahan lama apabila 20% saja dari sediaan air yang ada di tubuhnya hilang. Manusia dapat bertahan hidup selama 60 hari tanpa makan, akan tetapi mereka akan segera mati dalam waktu 3-10 hari tanpa minum. Juga diketahui bahwa air merupakan bahan pokok dalam pembentukan darah, cairan limpa, kencing, air mata, cairan susu dan semua organ lain yang ada di dalam tubuh manusia. Dari uraian di atas, sangat jelas peran air bagi kehidupan, dari mulai adanya makhluk hidup di bumi berasal dari kedalaman laut, bagi ke-langsungan hidupnya air diperlukan untuk pembentukan organ dan menjalankan fungsi organ dan memulai kehidupan terutama bagi kelompok hewan “ air tertentu yang khusus “ sperma. Akan tetapi, perlu diberikan catatan di sini, bahwa Al-Qur'an bukanlah memberikan peluang khusus untuk mendukung teori evolusi. Walaupun semua ayat di atas memberikan indikasi yang tidak meragukan bahwa Allah menciptakan semua mahluk hidup dari air. Ayat terkait an-Nur/2425, al-Furqan/25 54. Dari keterangan ini dapat dipahami bahwa Al-Qur'an benar-benar merupakan mukjizat yang besar. Kemukjizatannya tidak hanya terletak pada gaya bahasa dan rangkuman yang indah, melainkan juga pada isi yang terkandung dalam ayat-ayatnya, yang mengungkapkan bermacam-macam ilmu pengetahuan yang tinggi nilainya, terutama mengenai alam, dengan berbagai jenis dan sifat serta kemanfaatannya masing-masing. Apalagi jika diingat bahwa Al-Qur'an telah mengemukakan semuanya itu pada abad yang keenam sesudah wafatnya Nabi Isa, di saat manusia di dunia ini masih diliputi suasana ketidaktahuan dan kesesatan. Lalu dari manakah Nabi Muhammad dapat mengetahui semuanya itu, kalau bukan dari wahyu yang diturunkan Allah kepadanya? Perkembangan ilmu pengetahuan modern dalam berbagai bidang membenarkan dan memperkokoh apa yang telah diungkapkan oleh Al-Qur'an sejak lima belas abad yang lalu. Dengan demikian, kemajuan ilmu pengetahuan itu seharusnya mengantarkan manusia kepada keimanan terhadap apa yang diajarkan oleh Al-Qur'an, terutama keimanan tentang adanya Allah serta semua sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Setelah menghidangkan ilmu pengetahuan tentang kejadian alam ini, yaitu langit dan bumi, selanjutnya dalam ayat ini Allah mengajarkan pula suatu prinsip ilmu pengetahuan yang lain, yaitu mengenai kepentingan fungsi air bagi kehidupan semua mahluk yang hidup di alam ini, baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Maka Allah berfirman, "... dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup." Pada masa sekarang ini, tidak ada orang yang akan mengingkari pentingnya air bagi manusia, baik untuk bermacam-macam keperluan hidup manusia sendiri, maupun untuk keperluan binatang ternaknya, atau pun untuk kepentingan tanam-tanaman dan sawah ladangnya, sehingga orang melakukan bermacam-macam usaha irigasi, untuk mencari sumber air dan penyimpanan serta penyalurannya. Banyak bendungan-bendungan dibuat untuk mengumpulkan dan menyimpan air, yang kemudian disalurkan ke berbagai tempat untuk berbagai macam keperluan. Bahkan di negeri-negeri yang tidak banyak mempunyai sumber air, mereka berusaha untuk mengolah air laut menjadi air tawar, untuk mengairi sawah ladang dan memberi minum binatang ternak mereka. Ringkasnya manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak dapat hidup tanpa air. Manusia dan hewan sanggup bertahan hidup berhari-hari tanpa makan, asalkan ia mendapat minum. Akan tetapi ia tidak akan dapat hidup tanpa mendapatkan minum beberapa hari saja. Demikian pula halnya tumbuh-tumbuhan. Apabila ia tidak mendapat air, maka akar dan daunnya akan menjadi kering, dan akhirnya mati sama sekali. Di samping itu, manusia dan hewan, selain memerlukan air untuk hidupnya, ia juga berasal dari air, yang disebut "nuthfah". Dengan demikian air adalah merupakan suatu unsur yang sangat vital bagi kejadian dan kehidupan manusia. Oleh sebab itu, apabila manusia sudah meyakini pentingnya air bagi kehidupannya, dan meyakini pula bahwa air tersebut adalah salah satu dari nikmat Allah, maka tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak beriman kepada Allah serta untuk mengingkari nikmat-Nya yang tidak ternilai harganya. Pada akhir ayat ini Allah mengingatkan kita semua, apakah dengan kemahakuasaan Allah ini manusia masih tidak mau beriman? Manusia yang memiliki akal dan mau mempergunakan akalnya seharusnya dapat memahami isi alam ini dan kemudian menjadi orang yang beriman. sumber Keterangan mengenai QS. Al-AnbiyaSurat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'nabi-nabi, karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.

Suratke-21 al-Anbiya, artinya Nabi-Nabi, lengkap ayat 1-112. Berisikan penjelasan tentang kesamaan ajaran semua rasul dengan mengingatkan perihal dakwah mereka yang sama-sama menyeru untuk beribadah hanya kepada Allah semata. Berikut text Arab, latin dan artinya:
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID HK6YwzmuGC4ZIhfCGHE6uNHBeBsTxrq5Ut7AGRegHnYsWbkAp9td9g== Berikutulasan mengenai dua ayat terakhir urat Al Baqarah latin, arti dan keutamaannya. SUARA.COM Baca Juga: Bacaan Surat Waqiah Pembuka Rezeki Latin dan Artinya Ayat 1-96. Surat Al-Baqarah ayat 285 Jul 30, 2022. Pilu! Ayah Tega Telantarkan Anak Sampai Kurus Kering demi Fokus Urusi Channel Video Mistis, Publik Ikut Geram
وَجَعَلْنَا فِى ٱلْأَرْضِ رَوَٰسِىَ أَن تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ Arab-Latin Wa ja'alnā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bihim wa ja'alnā fīhā fijājan subulal la'allahum yahtadụnArtinya Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu tidak goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan pula di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. Al-Anbiya 30 ✵ Al-Anbiya 32 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Mendalam Tentang Surat Al-Anbiya Ayat 31 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 31 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir mendalam dari ayat ini. Tersedia beragam penjelasan dari kalangan mufassir terkait kandungan surat Al-Anbiya ayat 31, di antaranya seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan Kami menciptakan di muka bumi gunung-gunung untuk mengokohkannya sehingga tidak bergoncang. Dan Kami menjadikan di bumi itu jalan-jalan yang luas, supaya makhluk-makhluk dapat mendapat petunjuk menuju tempat mencari penghidupan mereka dan petunjuk untuk mengesakan Pencipta mereka.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram31. Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh sehingga ia beserta apa yang ada diatasnya tidak mudah guncang, dan Kami jadikan pula di atasnya jalan-jalan yang luas agar dalam perjalanan mereka bisa mendapat petunjuk untuk mencapai tujuan mereka.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah31-32. Dan Kami menciptakan gunung-gunung yang kokoh di bumi agar dapat mengokohkannya, dan Kami jadikan di bumi itu jalan-jalan yang luas agar mereka dapat mendapat petunjuk dalam perjalanan mereka dan sebagai kemaslahatan mereka, serta Kami jadikan langit dunia sebagai atap bagi bumi yang terjaga dari keruntuhan dan dari setan. Namun orang-orang kafir tidak pedulu dan tidak memikirkan ayat-ayat kauniyah dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah31. وَجَعَلْنَا فِى الْأَرْضِ رَوٰسِىَ Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh Yakni pegunungan yang kokoh. أَن تَمِيدَ بِهِمْsupaya bumi itu tidak goncang bersama mereka Yakni agar bumi tidak goncang bersama mereka. وَجَعَلْنَا فِيهَاdan telah Kami jadikan pula di bumi itu Yakni di bumi. فِجَاجًاsesuatu yang luas Yakni jalan-jalan. Menurut az-Zajjaj makna الفجاج adalah celah diantara dua gunung. سُبُلًاberupa jalan-jalan Yakni jalan-jalan yang terbuka. لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَagar mereka mendapat petunjuk Petunjuk menuju berbagai maslahat kehidupan mereka.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah31. Dan Kami jadikan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh supaya tidak bergetar dan terguncang oleh mereka manusia. Dan Kami jadikan di gunung-gunung itu jalan-jalan yang terbuka lebar supaya mereka mendapat petunjuk menuju kesejahteraan mereka dalam bepergian📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKami telah menjadikan di bumi gunung-gunung yang kokoh} gunung-gunung yang kokoh {agar tidak bergoncang} agar tidak bergoncang {bersama mereka dan Kami menjadikan di sana jalan-jalan yang luas} jalan-jalan dan lintasan yang luas {agar mereka mendapat petunjukMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H31. Di antara bukti kekuasaanNya dan kesempurnaan keesaan dan rahmatNya, yaitu bahwa tatkala bumi tidak dapat diam kecuali dengan keberadaan gunung-gunung, maka Allah memancangkannya, dan menempatkannya sebagai pasak padanya, agar bumi tidak bergerak-gerak, hingga manusia tidak bisa menenangkan diri padanya, tidak dapat membajak tanah nya dan tidak bisa menghuninya. Selanjutnya, Allah memancangkannya dengan gunung-gunung. Dengan itu, terwujudlah berbagai masalahat dan kemanfaatan yang dapat dinikmati. Ketika keberadaan gunung-gunung yang saling menyambung dengan bagian lainnya, dalam bentuk barisan yang begitu banyak sekali, bila tetap dalam bentuknya, gunung-gunung yang tinggi, puncak-puncaknya menjulang, tentulah menyebabkan kelumpuhan hubungan antara banyak wilayah. Di antara cerminan hikmah Allah dan rahmatNya, Allah menjadikan antara gunung-gunung tersebut “jalan-jalan yang luas,” yaitu jalan-jalan yang mudah dilalui tanpa ada kesulitan dalam menempuhnya. “Agar mereka mendapat petunjuk,” menuju negeri-negeri yang diinginkan. Semoga mereka mendapatkan petunjuk dengan itu tentang keesaan al-Mannan Allah Dzat Yang Maha Memberi.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anbiya ayat 31 Selanjutnya Allah menyebutkan kembali dalil-dalil yang ada di alam semesta yang menunjukkan keesaan-Nya, kekuasaan-Nya, rahmat-Nya dan keberhakan-Nya untuk diibadahi tidak selain-Nya. Sesungguhnya dataran yang kita kelilingi ini di atas perairan yang luas. Agar dataran ini tidak goyang, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala tancapkan gunung-gunung. Ke tempat yang mereka tuju.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 31Pada ayat ini Allah mengarahkan pandangan manusia kepada gunung-gunung dan jalan-jalan, serta daratan yang luas di bumi. Dan kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh dengan maksud agar ia, bumi dengan putarannya yang cepat sekali itu, tetap mantap, tidak terjadi guncangan bersama mereka, manusia dan makhluk hidup lainnya. Dan kami jadikan pula di bumi jalan-jalan yang luas supaya semua makhluk dapat dengan tenang menjalani kehidupan, dan pada akhirnya agar mereka mendapat petunjuk Allah, baik yang diberikan melalui wahyu maupun petunjuk Allah berupa fenomena alam yang membentang luas ini. 32. Allah mengarahkan manusia agar memperhatikan benda-benda langit yang diciptakan-Nya dengan teratur. Dan kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, tanpa tiang, tetapi tidak jatuh bergugur-an atau bertabrakan satu sama lainnya, namun mereka, orang-orang yang pikiran dan sanubarinya tertutup, tetap berpaling dari tanda-tanda kebesaran Allah itu berupa matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain sehingga mereka tetap tidak beriman kepada dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangItulah variasi penjabaran dari beragam mufassirun terkait makna dan arti surat Al-Anbiya ayat 31 arab-latin dan artinya, semoga berfaidah bagi ummat. Bantu dakwah kami dengan mencantumkan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Konten Banyak Dicari Kami memiliki ratusan konten yang banyak dicari, seperti surat/ayat Fatir 37, Al-Baqarah 177, Yasin 82, Ar-Rahman 13, Al-Isra, Innallaha Ma’ash Shabiriin. Juga Ayat 15 Lima Belas, Ibrahim 7, Al-Buruj, An-Nisa 36, Ar-Rum 21, Al-Qashash 77. Fatir 37Al-Baqarah 177Yasin 82Ar-Rahman 13Al-IsraInnallaha Ma’ash ShabiriinAyat 15 Lima BelasIbrahim 7Al-BurujAn-Nisa 36Ar-Rum 21Al-Qashash 77 Pencarian surat maryam 1-6, quran surat al-baqarah ayat 2, bunyi ayat ke 3 surat al-fil adalah, arti ar rahman ayat 33, laqad kana lakum Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah

TafsirSurat Al-Anbiya, ayat 30-33 July 02, 2015 Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Apakah tidak dapat dibaca Awalam atau Alam melihat mengetahui orang-orang yang kafir itu, bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu merupakan suatu yang padu bersatu kemudian Kami pisahkan Kami jadikan langit tujuh lapis dan bumi tujuh lapis pula. Kemudian langit itu dibuka sehingga dapat menurunkan hujan yang sebelumnya tidak dapat menurunkan hujan. Kami buka pula bumi itu sehingga dapat menumbuhkan tetumbuhan, yang sebelumnya tidak dapat menumbuhkannya. Dan daripada air Kami jadikan air yang turun dari langit dan yang keluar dari mata air di bumi segala sesuatu yang hidup tumbuh-tumbuhan dan lain-lainnya, maksudnya airlah penyebab bagi kehidupannya. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? kepada keesaan-Ku. Apakah orang-orang kafir itu buta hingga tidak melihat bahwa langit dan bumi pada awalnya penciptaannya adalah satu kesatuan dan saling melekat satu sama lain, lalu-dengan kekuasaan Kami-masing-masing Kami pisahkan? Tidak melihat pulakah mereka bahwa dari air yang tak mengandung kehidupan Kami dapat membuat segala sesuatu menjadi hidup? Lalu, setelah itu mereka tetap juga membangkang dan tidak percaya bahwa tiada tuhan selain Kami?1. 1 Ayat ini mengungkap konsep penciptaan planet, termasuk bumi, yang belakangan dikuatkan oleh penemuan ilmu pengetahuan mutakhir dengan teori-teori modernnya. Dalam konsep itu dinyatakan bahwa pada dasarnya bumi dan langit merupakan satu kesatuan yang bersambungan satu sama lain. Kenyataan itu pula yang kemudian ditemukan oleh ilmu pengetahuan mdern dengan sejumlah bukti yang kuat. Kata al-fatq pada ayat ini berarti 'pemisahan', yaitu pemisahan bumi dari langit yang sebelumnya menyatu. Ini pula yang kemudian ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Ada beberapa teori yang dapat mengungkap sejumlah gejala berkaitan dengan hal ini tetapi tidak dapat mengungkap beberapa gejala yang lain. Hal ini membawa kita kepada satu kesimpulan tidak ada satu teori pun yang paling akurat dan disepakati oleh seluruh ahli. Namun demikian, berikut ini ada baiknya kalau kita melihat dua dari sejumlah teori itu, sebagai contoh. Teori pertama, berkaitan dengan tercpitanya tata surya, menyebutkan bahwa kabut di sekitar matahari akan menyebar dan melebar pada ruangan yang dingin. Butir-butir kecil gas yang membentuk kabut akan bertambah tebal pada atom-atom debu yang bergerak amat cepat. Atom-atom itu kemudian mengumpul, akibat terjadinya benturan dan akumulasi, dengan membawa kandungan sejumlah gas berat. Seiring dengan berjalannya waktu, akumulasi itu semakin bertambah besar hingga membentuk planet-planet, bulan dan bumi dengan jarak yang sesuai. Penumpukan itu sendiri, seperti telah diketahui, mengakibatkan bertambah kuatnya tekanan yang pada gilirannya membuat temperatur bertambah tinggi. Dan pada saat kulit bumi mengkristal karena dingin, dan melalui proses sejumlah letusan larva yang terjadi setelah itu, bumi memperoleh sejumlah besar uap air dan karbon dioksiada akibat surplus larva yang mengalir. Salah satu faktor yang membantu terbentuknya oksigen yang segar di udara setalah itu adalah aktifias dan interaksi sinar matahari melalui asimilasi sinar bersama tumbuhan generasi awal dan rumput-rumputan. Teori kedua, berkenaan dengan terciptanya alam raya secara umum yang dapat dipahami dari firman Allah Swt. "…anna al-samâwâti wa al-ardla kânatâ ratqan…" yang berarti bahwa bumi dan langit pada dasarnya tergabung secara koheren sehingga tampak seolah satu massa. Hal ini sesuai dengan penemuan mutakhir mengenai teori terjadinya alam raya. Menurut penemuan itu, sebelum terbentuk seperti sekarang ini, bumi merupakan kumpulan sejumlah besar kekuatan atom-atom yang saling berkaitan dan di bawah tekanan sangat kuat yang hampir tidak dapat dibayangkan oleh akal. Selain itu, penemuan mutakhir itu juga menyebutkan bahwa semua benda langit sekarang beserta kandungan-kandungannya, termasuk di dalamnya tata surya dan bumi, sebelumnya terakumulasi sangat kuat dalam bentuk bola yang jari-jarinya tidak lebih dari 3. 000. 000 mil. Lanjutan firman Allah yang berbunyi "…fa fataqnâhumâ…" merupakan isyarat tentang apa yang terjadi pada cairan atom pertamanya berupa ledakan dahsyat yang mengakibatkan tersebarnya benda-benda alam raya ke seluruh penjuru, yang berakhir dengan terciptanya berbagai benda langit yang terpisah, termasuk tata surya dan bumi. Sedangkan ayat yang berbunyi "wa ja'alnâ min al-mâ'i kulla syay'in hayyin" telah dibuktikan melalui penemuan lebih dari satu cabang ilmu pengetahuan. Sitologi ilmu tentang susunan dan fungsi sel, misalnya, menyatakan bahwa air adalah komponen terpenting dalam pembentukan sel yang merupakan satuan bangunan pada setiap makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Sedang Biokimia menyatakan bahwa air adalah unsur yang sangat penting pada setiap interaksi dan perubahan yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Air dapat berfungsi sebagai media, faktor pembantu, bagian dari proses interaksi, atau bahkan hasil dari sebuah proses interaksi itu sendiri. Sedangkan Fisiologi menyatakan bahwa air sangat dibutuhkan agar masing-masing organ dapat berfungsi dengan baik. Hilangnya fungsi itu akan berarti kematian. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Ada pula yang mengartikan dengan “melihat,” yakni apakah orang-orang kafir tidak melihat bahwa langit dan bumi keduanya sama-sama rekat tidak terbelah, kemudian Kami belah langit sehingga menurunkan hujan, dan Kami belah bumi sehingga menumbuhkan tumbuh-tumbuhan… Bukankah yang mengadakan awan di langit yang sebelumnya bersih tanpa gumpalan dan menyimpan di dalamnya air yang banyak, lalu diarahkan ke negeri yang mati yang sebelumnya kering dan berhamburan debu, kemudian diturunkan hujan sehingga tumbuh berbagai tanaman dengan beraneka macam menunjukkan bahwa Allah adalah yang hak dan selain-Nya batil, dan bahwa Dia mampu menghidupkan orang yang telah mati, dan bahwa Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? Yakni lalu Kami jadikan langit berjumlah tujuh, dan bumi pun tujuh. Atau maksudnya, dibelah langit yang sebelumnya tidak menurunkan hujan menjadi dapat menurunkan hujan, dan dibelahnya bumi yang sebelumnya tidak dapat menumbuhkan, menjadi dapat menumbuhkan. Dengan iman yang benar tanpa ada keraguan dan kemusyrikan di dalamnya.

AlFiil merupakan salah satu surat pendek yang ada di dalam juz amma dan terdiri dalam 5 ayat. Juz Amma ialah kumpulan surat terakhir yang ada di. Kamis, 4 Agustus 2022; Cari. Network. Latin dan Artinya: Surah Al Fiil. 10 Surah Pendek Juz Amma 30 Lengkap dengan Urutan Beserta Bacaan Latin dan Artinya Surat Al-Kafirun Lengkap 6 Ayat

Surat al anbiya ayat 30 – sahabat, kali ini admin akan meneruskan membuat artikel tentang al quran per ayat, dan dalam artikel kali ini yang akan dibahas yaitu surat al anbiya ayat 30 menggunakan format bahasa arab dan juga indonesia. Anda juga dapat membaca surat al anbiya satu surat lengkap dengan arab dan juga terjemahnya, jika anda ingin membaca surat ini secara keseluruhan, anda dapat klik link surat al anbiya lengkap dengan terjemahnya dan juga arabnya. Oke langsung saja silahkan anda baca ayat ke 30 surat al anbiya dibawah يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَTerjemahnya“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”Nah sahabat, itulah surat al anbiya ayat 30 untuk anda baca sehari hari atau untuk anda hafalkan, semoga bermanfaat. Tolong admin untuk share atau membagikan artikel surat al quran per ayat ini agar lebih banyak lagi yang membaca al Iqra’. Itulah ayat dan kata pertama yang Alloh SWT wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Ayat 1 sampai 5 dari surat Al Alaq adalah ayat-ayat pertama yang Alloh turunkan atau wahyukan untuk Umat manusia khususnya umat islam. Yang menarik adalah kata pertama dari 5 ayat tersebut yaitu Iqra’ seperti yang saya sebutkan diatas. Secara bahasa kita tentu sudah mengerti dan faham bahwa ayat atau kata tersebut menyuruh kita untuk membaca, Iqra berasal dari suku kata qara’a yang berarti baca. Jika ditelaah lebih lanjut akan tampak lebih jelas bahwa kata tersebut menyuruh kita untuk membaca. Apabila kita lihat dari sudut pandang ilmu Nahwu atau Nahwiyyah, yang mana ilmu tersebut adalah salah satu ayat yang dipakai untuk menafsirkan Al Quran, kata Iqra’ masuk kedalam “Harfu Nida” Atau jika diterjemahkan berarti “kalimat penyeru”. Yang berarti didalam kata Iqra’ tersebut Alloh bermaksud menyuruh kita untuk membaca. Lantas apa yang harus dibaca? Tentu saja ilmu yang bermanfaat. Apapun ilmu tersebut yang bermanfaat maka baik untuk dipelajari. Al Quran adalah kitab yang berisi ilmu yang sangat lengkap, mulai dari kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan Alloh SWT yang wajib kita ketahui. Ilmu hubungan sosial bahkan sampai ilmu alam pun terdapat didalam mukjizat terhebat yang pernah Alloh turunkan ke bumi. Oleh karena itu marilah kita membaca Al Quran setiap hari, karena bahkan hanya mendengarnya Isi Al-Quran saja kita sudah diganjar amal untuk memberatkan amal baik kita ketika di hari pembalasan nanti. Apalagi jika kita membacanya. Wallohu A’lamu Bishawab SuratAl-Baqarah Ayat 30. (dan menumpahkan darah) artinya mengalirkan darah dengan jalan pembunuhan sebagaimana dilakukan oleh bangsa jin yang juga mendiami bumi? adalah sebuah search engine khusus tafsir Al-Quran yang memudahkan umat islam mencari dan memahami tafsir ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits. Dibuat sepenuh ♥ oleh JavanLabs
Jakarta - Surat Al Anbiya ayat 30 mengandung peringatan Allah SWT pada makhluk ciptaan-Nya. Pada ayat ini ditujukan pada mereka yang berasal dari golongan kaum musyrikin dan kafir di tafsir Ibnu Katsir, Allah SWT hendak mengajukan pertanyaan pada mereka yang mengingkari ketuhanan-Nya. Beberapa di antaranya, Allah menunjuk penciptaan langit dan bumi hingga penciptaannya yang berlapis-lapis pula berikut dengan langit yang dapat menurunkan hujan hingga membuat tanah di bumi menjadi bacaan lengkapnya dapat disimak pada ulasan berikut. Surat Al Anbiya Ayat 30 dalam Arab, Latin, dan Artinyaاَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَBacaan latin A wa lam yarallażīna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja'alnā minal-mā`i kulla syai`in ḥayy, a fa lā yu`minụnArtinya Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi, keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air? Maka, tidakkah mereka beriman?Lebih lanjut, Ibnu Katsir juga mengutip pendapat dari Attiyah Al Aufi yang mengatakan, langit pada mulanya merupakan sesuatu yang terpadu dan tidak dapat menurunkan hujan. Bumi juga merupakan sesuatu yang terpadu dan tidak dapat ditinggali makhluk atas izin Allah SWT, langit dan bumi yang tadinya merupakan suatu kepaduan, mulai dipisahkan dan berdiri masing-masing. Kejadian itulah yang kemudian disebut dalam surat Al Anbiya ayat 30 merupakan pemisahan."Al-Hasan dan Qatadah mengatakan bahwa langit dan bumi merupakan suatu yang terpadu, lalu dipisahkan di antara keduanya oleh udara ini," tulis Ibnu Katsir dalam dengan hal ini, ada satu riwayat hadits dari Ikrimah, ia mendengar Ibnu Abbas pernah ditanya, "Apakah pada permulaannya penciptaan malam lebih dahulu, ataukah siang lebih dahulu?"Ibnu Abbas menjawab, "Bagaimanakah menurut kalian, langit dan bumi saat keduanya masih menjadi satu, tentu di antara keduanya tiada lain kecuali hanya kegelapan. Demikian itu agar kalian mengetahui bahwa malam itu terjadi sebelum siang."Dalam riwayat lainnya dari Ibnu Umar, bahwa pernah ada seorang lelaki datang kepadanya menanyakan langit dan bumi yang dahulunya suatu yang padu, lalu Allah memisahkan keduanya. Ibnu Umar berkata, "Pergilah kepada syekh itu, lalu tanyakanlah kepadanya, kemudian datanglah kamu kemari dan ceritakanlah kepadaku apa yang telah dikatakannya."Lelaki itu pergi menemui Ibnu Abbas dan menanyakan masalah itu kepadanya. Ibnu Abbas menjawab, "Ya, memang dahulunya langit itu terpadu, tidak dapat menurunkan hujan; dan bumi terpadu dengannya sehingga tidak dapat menumbuhkan tetumbuhan. Setelah Allah menciptakan bagi bumi orang yang menghuninya, maka Dia memisahkan langit dari bumi dengan menurunkan hujan, dan memisahkan bumi dari langit dengan menumbuhkan tetumbuhan."Lelaki itu kembali kepada Ibnu Umar dan menceritakan kepadanya apa yang telah dikatakan oleh Ibnu Abbas. Maka Ibnu Umar berkata, "Sekarang aku mengetahui bahwa Ibnu Abbas telah dianugerahi ilmu tentang Al-Qur'an. Dia benar, memang demikianlah pada asal mulanya."Ibnu Umar mengatakan, "Sebelumnya aku sering mengatakan bahwa betapa beraninya Ibnu Abbas dalam menafsirkan Al-Qur'an, sekarang aku mengetahui bahwa dia benar-benar telah dianugerahi ilmu takwil Al-Qur'an." Simak Video "Massa Aksi Bela Al-Qur'an Ancam Demo Tiap Jumat, Jika..." [GambasVideo 20detik] rah/lus
t1dU0x.
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/492
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/132
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/134
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/437
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/420
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/233
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/455
  • d0nyfrz7d0.pages.dev/52
  • surat al anbiya ayat 30 latin dan artinya